Malang, 13 November 2023 - Kampus Universitas Negeri Malang dikagetkan dengan suasana baru karena dipenuhi oleh keindahan dari bunga tabebuya. Bunga yang dimiripkan dengan Sakura tapi versi lokal. Pesona bunga tabebuya yang sangat indah hingga tak satupun mengelak tentang keindahannya.
Pada minggu-minggu ini, satu-persatu bunga tabebuya muncul bermekaran memikat hati para mahasiswa/i dan pengunjung. Tak sedikit dari mereka mengabadikan atau sekedar berselfie pada momen yang amat jarang mereka temukan. Bunga tabebuya tumbuh pada sudut kampus seperti didepan Gedung Kuliah Bersama A19 dan A20, di depan Graha Rektorat, di jalan Graha cakrawala dan di taman Fakultas FMIPA. Bunga tebebuya memiliki banyak macam warna yaitu merah, putih, ungu, kuning dan pink. Dengan beraneka macam warna tersebut bunga tabebuya dianggap seolah-olah sedang menyanyikan sebuah harmoni kehidupan yang indah di setiap sisi kampus Universitas Negeri Malang. Bunga tabebuya tidak bisa dinikmati sepanjang hari karena berbunga di musim kemarau yang sedang terik-teriknya, Juli-Agustus atau September-Oktober bisa jadi pada musim penghujan.
Selain menjadi pohon hias tabebuya juga mempunyai banyak manfaat seperti daun dari bunga tabebuya seringkali dijadikan obat untuk mrngobati luka dan menurunkan panas. Disebut juga sebagai sumber tanaman herbal karena juga dapat dimanfaatkan sebagai penambah sel darah alami bagi penderita anemia. Selain itu, Bunga tabebuya banyak ditanam di pinggir jalan menghiasi sepanjang trotoar, mempercantik pekarangan, dan menciptakan suasana yang segar yang ada disekitar. Kehadiran bunga warna-warni ini menumbuhkan semangat baru, memberikan kegembiraan, dan memberikan nuansa yang menyegarkan dan tentunya suasana berbeda bagi siapa pun yang melewati kecantikan bunga tabebuya ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H