Lihat ke Halaman Asli

Dampak Covid 19 bagi Pedagang

Diperbarui: 23 Februari 2021   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

     Seperti yang kita ketaui di seluruh dunia di landa sebuah wabah yaitu virus corona atau  covid 19. Virus corona ini sangat berdampak pada pada masyarakat Indonesia khsusunya bagi pedagang . Para pedagang mengalami perubahan pendapatan yang sangat drastis ini di sebabkan  karena terbatasnya masyarakat untuk keluar rumah dan memilih belanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang di utarakan ibu Winda selaku salah satu pemilik rumah makan yang ada di medan johor. Ia mengatakan semenjak adanya virus corona ia mengalami perubahan pendapatan yang sangat menurun yang biasanya mendapat 2.500.000 -- 1.500.000 perhari ,sekarang hanya sekitaran 800.000 -- 500.000 perharinya.

   Ungkapnya ia mengalami kerugian setiap harinya ia karena sebagian makanan yang terbuang seperti sayur-sayuran yang tidak bisa di olah kembali. Penurunan pendapatan tersebut, "ibu winda mengatakan" akibat sepi pembeli di rumah makan miliknya di karenakan pembeli yang biasanya membeli di rumah makan miliknya seperti buruh pabrik,karyawan,tukang bangunan dan ibu rumah tangga yang sering membeli di sini. Ini yang membuat perubahan sangat signifikan, setiap harinya hanya sekitaran 10-15 orang saja yang membeli dagangannya. Banyak rumah-rumah makan yang tutup sementara karena setiap hari hanya mendapat kerugian dan uangnya tidak cukup  untuk belanja.

     " ibu winda mengatakan" ia mengambil uang tabungannya untuk menambah kekurangan uang belanja karena uang pendapatannya habis untuk gaji karyawannya saja. Ibu winda tidak memecat salah satu di antara karyawannya karena ia merasa kasihan karena di masa pandemi ini semua orang butuh uang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari jadi ia tidak tega karena rata- rata karyawannya orang tidak mampu semua. Dan ibu winda tidak mengurangi gaji karyawannya hanya  membatasi jam buka rumah makan miliknya  dari jam 10.00 -- 18.00 saja. Ia menagatakan jika di buka sampai malam tidak ada orang yang membeli dan jalanan di lingkungan rumah makannya juga sepi . Dan ia berharap semoga bulan depan ia bisa menormalkan kembali pendapatannya dan buka sampai malam lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline