Lihat ke Halaman Asli

Apa yang Menyebabkan Bayi Bisa Lahir Prematur?

Diperbarui: 11 Januari 2022   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bayi lahir prematur tidak jarang terjadi di Indonesia,bahkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah bayi prematur tertinggi di dunia. Tercatat sekitar 675.700 bayi di Indonesia terlahir prematur setiap tahunnya. Dalam ilmu medis, persalinan akan dianggap prematur bila ibu hamil melahirkan diusia kehamilan 37 minggu atau kurang. 

Kelahiran prematur dapat meningkatkan risiko kematian dan gangguan sistem saraf pada bayi,hal ini dikarenakan organ tubuh pada bayi yang lahir prematur belum dapat berfungsi dengan baik dan sempurna. Lalu apa saja yang menyebabkan seorang ibu melahirkan bayi prematur seperti yang dialami lesti kejora?

Ada banyak faktor yang menyebakan bayi lahir prematur mulai dari faktor iatrogenik, faktor maternal, faktor janin, dan faktor perilaku. Berikut ulasan dari beberapa faktor tersebut:

1. Faktor Iatrogenik. 

Faktor iatrogenik merupakan faktor dari kesehatan medis. Seorang ibu yang menderita penyakit kronis sebelum kehamilan atau pada saat kehamilan seperti diabetes, gangguan ginjal, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi akan memiliki risiko lebih tinggi mengalami  persalinan prematur bila dibandingkan dengan ibu yang tidak memilki penyakit kronis.

2. Faktor Maternal

Beberapa faktor maternal yang membuat ibu melahirkan secara prematur, diantaranya adalah :

  • Riwayat prematur sebelumnya (ibu pernah mengalami persalinan prematur)
  • Umur ibu (ibu memiliki usia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun saat hamil)
  • Paritas ibu (keadaan yang berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan)
  • Plasenta Previa (kondisi dimana plasenta berada dibagian bawah rahim yang menyebabkan tertutupinya sebagian atau seluruh jalan lahir)
  • Kelainan serviks atau serviks inkompetensi (keadaan leher rahim yang lemah dan dapat terbuka sewaktu-waktu sebelum usia kehamilan cukup bulan)
  • Hidramnion (air ketuban berlebih)
  • Infeksi intra-amnion
  • Mengalami trauma, cedera, benturan, atau kekerasan saat hamil.

3. Faktor Janin

Faktor janin yaitu keadaan janin itu sendiri yang meliputi kehamilan kembar (gemelli), janin mati (IUFD), dan cacat bawaan (kelainan kongenital)

4. Faktor Perilaku

Faktor perilaku meliputi bagaimana kebiasaan ibu sewaktu hamil, seperti contohnya ibu yang merokok,minum alkohol, mengkonsumsi obat-obat terlarang, asupan nutrisi yang tidak tepat yang menyebabkan kelebihan atau kekurangan berat badan, serta ibu yang terlalu banyak kegiatan sehingga mengakibatkan terlalu lelah dan stres berat. Kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat menyebabkan bayi lahir secara prematur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline