Lihat ke Halaman Asli

Nisa Aulia Maharani

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pembobolan Rumah di Rempoa Berhasil Bawa Kabur Sepeda Motor dan Televisi

Diperbarui: 19 Juni 2024   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumen pribadi

Jakarta - Sebuah rumah di Rempoa Jakarta dibobol. Pelaku berhasil mengambil sepeda motor, TV, dan telepon genggam dalam aksinya tersebut.

Pembobolan rumah itu terjadi di kediaman milik Ipung Rohayati di Jl. Mawar II Rempoa, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta pada Selasa (5/12/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

"Pelaku ini ambil motor, TV, dan handphone anak saya dengan cara membuka gembok pintu rumah. Terus masuk ke dalam rumah dan ambil barang-barang saya tanpa izin," kata Ipung Rohayati selaku korban, Jum'at (20/12/2023).

Ipung Rohayati menjelaskan pada Jumat (20/12/2023), dirinya keluar rumah pukul 06.15 WIB untuk mengantar anaknya bersekolah di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Ia tidak langsung pulang ke rumah setelah mengantar anaknya ke sekolah, tetapi ia bertemu dengan orang tua lain di sana.

Pukul 09.00 WIB saat tiba di rumah, ia kaget melihat sepeda motor di depan teras sudah tidak ada. Kemudian saat masuk ke dalam, korban makin dibuat kaget karena televisi di ruang tamu juga tidak ada.

Semakin mengejutkan ketika diketahui bahwa pelaku tidak hanya mencuri sepeda motor dan televisi, tetapi juga merampas telepon genggam milik anak korban.

"Sebelumnya motor terparkir di teras rumah. Pas saya sampai, tiba-tiba motor sudah tidak ada. Terus saya langsung cek ke dalam rumah, kondisi rumah rapi sama seperti terakhir saya lihat, tapi memang televisi di ruang tamu hilang. Saya kira awalnya cuma motor sama televisi, tapi pas saya cek kamar, handphone anak saya juga gak ada. Saya si curiganya pelaku buka baut gembok saya pakai obeng, lalu berhasil dan mengambil barang-barang di dalam rumah. Kemudian saat mau kabur, gembok saya dikembalikan lagi seperti kaadaan semula." Jelas Ipung Rohayati.

Korban langsung memberitahu Ketua RT tentang kejadian tersebut, dan penyelidikan pun segera dilakukan. Mulai dari menginterogasi warga yang menjadi tetangga korban dan analisa CCTV. Untuk mengumpulkan informasi dan petunjuk tentang identitas tersangka pelaku.

Dalam situasi yang lebih memprihatinkan, kekurangan sistem pengawasan seperti CCTV di daerah lokasi kejadian membuat penyelidikan semakin rumit. Tanpa rekaman visual yang dapat diandalkan, pihak berwenang kesulitan mengidentifikasi pelaku kejahatan atau mengumpulkan bukti yang cukup.

Pada Rabu (6/12/23), upaya mendapatkan informasi lebih lanjut, Ketua RT melakukan interogasi terhadap tetangga korban. Proses ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kejadian tersebut dan memperoleh keterangan yang mungkin menjadi kunci dalam upaya penyelidikan.

"Di jam 09.00 kebetulan saya lagi di dalam rumah, dan di dalam juga saya tidak mendengar suara-suara aneh. Rumah saya sama Bu Ipung juga kan bersebelahan ya, jujur saya gak denger ada yang masuk ke dalam rumahnya atau suara berisik yang mencurigakan gitu." ungkap Annisa sebagai tetangga korban.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline