Apa yang terlintas jika dengar kata asdos alias asisten dosen? Kalau saya, teringat kakak tingkat (di beberapa kampus mungkin bisa juga dosen muda) yang mengajar di kelas, jika dosen tidak masuk. Jadi, ketika tahu platform Asdosku, yang terbayang adalah platform yang bisa membantu dalam hal perkuliahan.
Tapi, apa sih sebenarnya Asdosku? Asdosku adalah platform asistensi untuk membantu dosen mengerjakan tugas dan menuntaskan beban kinerja dosen, seperti riset, proyek pribadi, bisnis, dan lain sebagainya. Tentu, dosen di sini maksudnya bukan hanya profesi dosen yang boleh menggunakan platform Asdosku. Karena profesi lainnya, seperti mahasiswa juga bisa menggunakannya. Siapapun bisa, tapi memang lebih relate dengan akademik perkuliahan.
Di Asdosku kita bisa dibantu dalam proses belajar, penelitian maupun penyelesaian tugas akhir. Klaimnya dibimbing dengan tutor yang handal pada bidangnya. Adapun layanan yang bisa digunakan adalah sebagai berikut: sebar kuesioner, pengumpulan data, editing jurnal, uji data statistik, tabulasi data, pengambilan data wawancara, koreksi jawaban, penulisan jurnal, penulisan modul, rekap nilai, dan lain-lain.
Mungkin tiap orang punya pengalaman dan situasi yang berbeda-beda ya dalam dunia kampus. Kalau saya dulu berusaha mengerjakan semua tugas saya sendiri atau ramai-ramai bersama teman. Teman-teman saya dulu suka mengadakan belajar bareng, jadi yang lebih paham suka mengajari teman-teman lainnya. Atau kita mendatangi langsung teman yang dianggap lebih pintar untuk diajarkan. Mungkin lebih tepatnya, karena dulu belum ada pihak lain atau inovasi yang membantu, seperti Asdosku. Jadi memang mesti diusahakan sendiri semuanya.
Asdosku menurut saya bisa membantu jika mahasiswa/dosen tersebut sibuk atau mahasiswa yang sudah jarang ada barengan di angkatannya. Biar tetap semangat menyelesaikan kuliahnya atau ada yang membimbing untuk lulus. Untuk mahasiswa yang introvert juga, Asdosku bisa membantu dalam perkuliahannya. Karena Asdosku bisa membantu dan membimbing meski tanpa tatap muka.
Harganya juga terjangkau sekali untuk beragamnya kategori responden dan waktu pengerjaan yang lumayan cepat. Masa ada yang tiga ribu rupiah! Cocok untuk kantong mahasiswa. Dosen pun sepertinya tidak perlu banyak berpikir untuk masalah harga.
Lalu, siapa sih orang dibalik Asdosku? Orang tersebut adalah Yustitia Septri Saputro, sarjana akuntansi dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, yang berdomisili di Jawa Tengah. Beliau memang sudah aktif di beberapa kompetisi dan punya mimpi yang besar jika melihat track record-nya. Di tahun 2021 pun menjadi salah satu Penerima Apresiasi SIA (SATU Indonesia Awards) Provinsi 2021 dengan Asdosku ini.
Melalui Asdosku, Yustitia Septri Saputri pada awalnya ingin memberikan solusi untuk dosen tetap memenuhi hak mahasiswa mendapat ilmu meski sedang sibuk. Tapi kini sudah semakin berkembang, jadi ada layanan untuk mahasiswanya juga. Dengan menggunakan bantuan kecanggihan teknologi, Asdosku bisa untuk mempermudah pendidikan.
Dibuat pada April 2019, Asdosku sudah merekrut beberapa asisten dosen yang siap membantu para dosen. User-nya juga lumayan berprogres kalau saya lihat. Memang, menurut saya masih belum terlalu rutin update dan websitenya belum terlalu rapi. Tapi saya rasa ini sudah oke perkembangannya. Semoga next-nya startup yang bergerak di bidang pendidikan dan penelitian ini bisa berkembang lebih baik lagi dan membantu lebih banyak pihak. Karena menurut saya pribadi, dengan adanya Asdosku bisa membangkitkan asa untuk hari ini dan masa depan, terlebih untuk mahasiswa tua yang butuh bimbingan untuk segera lulus dengan baik.