Lihat ke Halaman Asli

Nisa

universitas sebelas maret

Memahami Gaslighting

Diperbarui: 21 September 2024   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gaslighting adalah bentuk manipulasi emosional yang sering terjadi dalam hubungan interpersonal, di mana satu individu berusaha meragukan kenyataan atau persepsi individu lain. Istilah ini berasal dari film tahun 1938 berjudul "Gaslight," yang kemudian diadaptasi menjadi versi Hollywood pada tahun 1944, di mana seorang suami berusaha membuat istrinya percaya bahwa dia gila dengan mengubah elemen-elemen kecil di lingkungan mereka.

Apa Itu Gaslighting?

Gaslighting melibatkan serangkaian teknik psikologis yang digunakan untuk mengendalikan dan memanipulasi orang lain. Pelaku gaslighting seringkali menyangkal fakta, mengubah narasi, atau mengecilkan perasaan korban, yang dapat membuat korban merasa bingung, tidak percaya diri, dan bahkan kehilangan pegangan pada realitas mereka.

Tanda-tanda Gaslighting

  1. Kerapuhan Emosional, Korban sering merasa cemas, bingung, atau tidak yakin pada diri mereka sendiri.
  2. Penyangkalan Terhadap Pengalaman, Pelaku sering menolak untuk mengakui perasaan atau pengalaman korban, membuat mereka merasa tidak valid.
  3. Isolasi Sosial, Pelaku mungkin berusaha memisahkan korban dari dukungan sosial, sehingga mereka lebih bergantung pada pelaku.

Dampak Gaslighting

Dampak gaslighting dapat sangat merugikan bagi kesehatan mental korban. Korban sering mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan penurunan harga diri. Dalam jangka panjang, gaslighting dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius, serta mengganggu hubungan interpersonal lainnya.

Menghadapi Gaslighting

Jika kamu merasa menjadi korban gaslighting, penting untuk:

  1. Mencatat Pengalaman, Menyimpan catatan tentang peristiwa dan interaksi yang membuatmu merasa diragukan.
  2. Mencari Dukungan, Berbicara dengan teman atau profesional yang bisa memberikan perspektif objektif.
  3. Menghentikan Hubungan, Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mengakhiri hubungan yang merusak ini.

Referensi

Bhatti, M. M., Shuja, K. H., Aqeel, M., Bokhari, Z., Gulzar, S. N., Fatima, T., et al. (2023). Psychometric development and validation of victim gaslighting questionnaire: across female sample from Pakistan. International Journal of Human Rights in Healthcare, 16(1), 4--18.

Dickson, P., Ireland, J. L., & Birch, P. (2023). Gaslighting and its application to interpersonal violence. Journal of Criminological Research, Policy and Practice, 9(1), 31--46.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline