Lihat ke Halaman Asli

Nisa

universitas sebelas maret

Efek Dunning-Kruger, Saat Kita Terlalu Pede Sama Diri Sendiri

Diperbarui: 24 Agustus 2024   02:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernah gak sih ketemu sama orang yang merasa dirinya paling jago, padahal sebenarnya biasa-biasa aja? Nah, ini mungkin karena mereka mengalami apa yang disebut dengan Efek Dunning-Kruger. Yuk, kita bahas apa itu dan kenapa penting buat kita pahami. 

Apa sih Efek Dunning-Kruger Itu?

Efek ini ditemukan oleh dua psikolog, David Dunning dan Justin Kruger, pada tahun 1999. Mereka menemukan bahwa orang yang kurang kompeten sering kali merasa lebih pintar daripada yang sebenarnya. Kenapa bisa gitu? Karena mereka gak cukup tahu buat sadar bahwa mereka kurang tahu!

Coba bayangin di tempat kerja, ada rekan yang selalu merasa paling bisa tapi hasil kerjanya sering bikin kepala kita garuk-garuk. Atau di media sosial, pasti sering lihat orang yang sok tahu dan ngotot, padahal apa yang mereka bilang salah. Di dunia pendidikan, mahasiswa baru kadang suka mikir mata kuliah gampang, tapi setelah ujian, langsung deh sadar kalau gak segampang yang dibayangkan. 

Efek Dunning-Kruger bisa bikin kita ambil keputusan yang salah, ngerusak hubungan dengan orang lain karena merasa paling benar, dan bikin kita susah nerima kritik. Gak bagus banget kan kalau dipelihara?

Supaya gak terjebak dalam efek ini, penting banget buat kita rajin evaluasi diri dan gak cepat puas sama kemampuan kita. Terus belajar, terbuka sama kritik, dan mau dengerin pendapat orang lain adalah kuncinya.

Jadi, mulai sekarang, yuk kita lebih sadar diri. Jangan sampai terlalu pede dan lupa buat terus belajar. Dunia ini luas banget, dan selalu ada yang bisa kita pelajari.

Referensi 

Dunning, D., & Kruger, J. (2000). "Unskilled and unaware of it: how difficulties in recognizing one's own incompetence lead to inflated self-assessments." Journal of Personality and Social Psychology, 77(6), 1121-1134.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline