Aku bingung. Hilang arah tatkala aku diminta untuk mengemban sebuah tanggung jawab.
Namun aku tak mampu untuk menolak meski aku belum tahu apakah aku sanggup untuk menerimanya.
Kuputuskan untuk mengatakan IYA, dengan harapan yang aku juga tidak tahu. Dan aku berharap hal itu tidak dalam waktu dekat, setidaknya aku masih punya waktu untuk menyampaikan kepada mereka orang-orang yang selama ini selalu bersamaku dalam suka maupun duka, tempatku bercerita tentang segalanya, dan mereka teman yang lebih dari saudara.
Tak terasa waktu berjalan begituuuu cepat. Tanggung jawab yang diberikan padaku harus segera aku emban sebelum semuanya sempat aku ceritakan pada mereka. Aku terpaksa harus pergi lebih cepat dari yang aku kira, meninggalkan tempat penuh kenangan yang telah banyak mengubah sejarah kehidupanku. Meninggalkan keluarga keduaku yang selama ini bersamaku.
Sedih... Terpukul... Shock... Dan banyak lagi perasaan yang berkecamuk yang tak bisa ku ungkapkan....
Sejenak tertegun dalam keterkejutan itu mau tidak mau aku harus menyampaikan semuanya pada mereka. Dengan perasaan yang berat aku mengungkapkan semua, bahwa aku harus pergi meninggalkan mereka dan tempat yang penuh kenangan, dan sontak bulir-beningpun mengalir seperti menganak sungai diwajahku dan disambut dengan isak pilu dan pelukan erat dari keluarga keduaku,..
Satunya berkata.. "akankah kami menemukan pengganti sepertimu?, Jikalau pun datang sudah pasti tidaklah sama'. Yang lainnya juga berkata, "pada siapa lagi kami bertanya, pada orang lain kami tak berani secara spontan" , dan masih banyak lagi kata yang terucap dari kakak dan adik Perempuanku disana..
Sementara ditempat yang sama dua pria yang juga bagian dari kami seakan mematung melihat adegan yang tercipta saat itu.. entah apa yang sedang mereka rasakan, sedihkah, senangkah, atau apa? Entahlah.. tapi yang pasti saat melihat mereka hatiku makin terasa pilu karena secara tidak langsung aku juga akan berjauhan dengan mereka orang- orang yang sering kuminta pendapat tentang segala hal yang berkenaan dengan jenis mereka, tempat bertukar pikiran dan juga saling bercanda dan tidak jarang saling menjahili ..
Waktu berjalan begitu singkat, dari semua kata-kata mereka, mereka tidak tahu ada kesedihan yang begitu mendalam kusimpan, meski pada satu pihak aku mendapat sebuah anugerah tapi pada pihak lain aku sangaaat kehilangan, karena hari-hariku kedepan tidak akan sama seperti biasanya, aku pergi hanya sendiri menuju tempat yang serba asing dan baru, dan butuh waktu untuk beradaptasi.. Tak ada canda tawa dan selfie ria SEROJA ALAY, tak ada lagi cerita Cendawan Layu ditempat yang baru.. karena disana aku mesti menjaga sikap, ada tanggung jawab kepemimpinan yang harus ku emban dengan baik. ..
Aku tak akan bisa move on dengan tempat yang penuh sejarah dan mereka keluarga keduaku, tapi ditempat yang baru aku juga tak bisa berlepas tangan, aku juga harus memupuk semangat , karena disini aku menjadi tulang punggung... Tapi yang pasti disana masih tetap rumahku tempat aku pulang, meski tak setiap hari aku kan datang, dan kuberharap satu hari nanti akan kembali menjadi rumah tempat ku datang setiap harinya, semoga ketika saat itu tiba semuanya tidak berubah...
Sementara kudalam dilema , ada terselip perasaan gundah atau hanya prasangkaKu saja, karena pada sisi lain seakan ada yang merasa bersorak gembira dengan kepergian ku, seakan merasa puas walau tak kentara dan terlihat sangat samar..