Kampus merupakan tempat belajar bagi mahasiswa. Kampus yang bersih, asri, dan hijau tentunya dapat membuat mahasiswa menjadi nyaman saat kegiatan belajar dan tidak bosan ketika di kampus. Sekarang banyak mahasiswa yang menggunakan transportasi berbahan bakar bensin seperti motor, mobil. Transportasi tersebut menghasilkan asap yang dapat menyebabkan polusi udara dikampus. Polusi kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang terbanyak terjadinya pemanasan global atau global warming. Pemanasan Global (Global Warming) merupakan suatu fenomena global yang disebabkan dari kegiatan manusia terutama berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan bahan bakar bensin. Pemanasan global menjadi isu permasalahan yang paling krusial yang terjadi karena efek rumah kaca. Salah satu penyebab pemanasan global dikampus yaitu asap kendaraan motor, menjadi penumbang polutan terbanyak.
Asap kendaraan bermotor mengandung gas karbondioksida. Tingginya konsentrasi karbondioksida akan meningkatkan efek rumah kaca yang menyebabkan lebih banyak panas yang terperangkap, sehingga kampus menjadi semakin panas. Asap kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang terbanyak polusi udara karena memiliki tingkat emisi yang tinggi diantara beberapa penyebab polusi udara yang lain. Untuk mengurangi polusi udara dikampus, yang disebabkan asap kendaraan bermotor dapat dilakukan Program Green Campus (Kampus Hijau). Program ini bertujuan untuk menciptakan infrastruktur kampus yang ramah lingkungan. Green Campus memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan berbudaya lingkungan dengan melakukan pengelolaan lingkungan secara sistematis dan berkesinambungan. Program Green Campus dilatar belakangi bahwa lingkungan kampus diharapkan menjadi tempat yang nyaman, bersih, teduh (hijau), indah dan sehat.
Kampus dapat menerapkan konsep Green Roof sebagai salah satu upaya untuk menunjang terciptanya Green Campus. Green roof merupakan pembuatan atap yang dimana terdapat tanaman rambat atau menjalar pada atap. Green Roof dapat diterapkan ditaman kampus agar taman lebih asri. Selain itu dapat diterapkan di trotoar kampus agar mahasiswa yang berjalan kaki nyaman atau terayomi saat menuju gedung kelas karena tidak langsung terkena sinar matahari. Green Roof dapat meningkatkan kadar oksigen, menyaring polusi, mereduksi suhu udara, dan mengurangi radiasi. Di trotoar kampus, green roof dibuat sederhana yaitu dengan membuat atap dari susunan besi yang dibentuk kotak-kotak seperti jaring (kanopi). Lalu pada setiap tiang ditanami tanaman yang dapat merambat atau menjalar keatas sehingga tanaman tersebut dapat menutupi kanopi dan membentuk atap. Salah satu tanaman merambat yang dapat digunakan untuk green roof yaitu English Ivy. English Ivy atau Ivy Inggris merupakan salah satu tanaman yang mampu membersihkan udara atau menyerap polutan. Selain itu, Inggris ivy juga dapat membantu mengurangi stres, dan membantu membantu mengatasi asma. Bahkan beberapa penelitian kecil telah menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki sifat anti-kanker dan antioksidan.Tanaman ini cocok untuk green roof karena dapat menyerap polusi udara yang ada dikampus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H