Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UNTAG Surabaya Gencar Beri Psikoedukasi Bahaya Kecanduan Gadget Pada Anak

Diperbarui: 16 Juni 2023   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kGambar 1

Mahasiswa Kuliah Keja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Nirmala Yunita Halim dengan NIM 1512000217 dibawah bimbingan Ibu Dra. Tatik Meiyuntariningsih., M.Kes, Psikolog selaku Dosen Pembimbing Lapangan gencar memberikan psikoedukasi dan kepedulian sebagai bentuk pengabdian masyarakat khususnya pada anak-anak yang sebagian besar hidupnya berada di jalanan pada komunitas Save Street Child Sidoarjo.

Komunitas Save Street Child merupakan gerakan komunitas yang mengaktualisasikan kepedulian kepada anak - anak jalanan dan marjinal. Komunitas ini di bentuk sejak tanggal 23 Mei 2011 di Jakarta secara independen. Save Street Child Sidoarjo adalah komunitas penggerak pemerhati anak jalanan dan marjinal daerah khusus kabupaten Sidoarjo. Save Street Child Sidoarjo sendiri terbentuk pada tanggal 15 Juni 2011 melalui rembukan Inspirasi anak muda Sidoarjo. Lahirnya Save Street Child Sidoarjo ini ditandai dengan terwujudnya birokrasi komunitas Save Street Child Sidoarjo secara otonom dan independen yang di bentengi 7 pemuda-pemudi Sidoarjo dengan semangat awal.


Gambar 2

Pada Selasa (23/5/2023) pelaksanaan kegiatan psikoedukasi yang berjudul "Bahaya Kecanduan Gadget". Sasaran psikoeduksi ini adalah anak-anak pada komunitas Save Street Child Sidoarjo. Dengan adanya psikoedukasi ini diharapkan anak-anak pada komunitas Save street Child Sidoarjo mengetahui mengenai gejala kecanduan gadget, bahaya kecanduan gadget, dan cara mengatasi kecanduan gadget.

Adanya kegiatan  pelaksanaan kegiatan psikoedukasi pada tepatnya pada hari Selasa, 23 Mei 2023.  Psikoedukasi dilaksanakan pada anak-anak yang ada pada komunitas Save Street Child Sidoarjo, dengan latar belakang banyaknya anak usia dini yang tidak dapat lepas dari gadget atau adanya perilaku yang dimana anak-anak di bawah umur yang sedang duduk dibangku Sekolah Dasar kelas 2-5, kesehariannya tidak dapat lepas dari gadget, sebagian besar anak-anak terbiasa diberikan gadget dengan waktu yang cukup lama, sehingga ketika mereka jauh dari gadget, mereka merasa ada yang kurang dan ingin marah jika tidak diberikan gadget. Hampir semua kalangan tidak bisa menjalani kegiatannya satu haripun tanpa adanya gadget di dekatnya. Sindrom kecanduan gadget ini dinamakan nomofobia yang berasal dari istilah “no-mobile-phone-phobia”. Sebenarnya sindrom ini menyerang banyak orang dari berbagai kalangan dan usia.

Gambar 3

Pada kegiatan psikoedukasi ini anak-anak diberikan materi mengenai bahaya kecanduan gadget dengan media leaflet yang dibagikan kepada mereka, yang berisi mengenai bahaya kecanduan gadget, seperti gejala, dampak, dan solusi mengatasi kecanduan gadget. Seseorang yang kecanduan gadget biasanya tidak menyadari hal tersebut telah mempengaruhi kesehatan secara fisik maupun psikologis. Dan dampak dari kecanduan gadget dapat menyebabkan produktivitas terhambat.  

Dilaksanakannya psikoedukasi di komunitas Save Street Child Sidoarjo, anak-anak tampak antusias dan bersemangat untuk mendengarkan dan merespon penyampaian materi mengenai Bahaya Kecanduan Gadget. Dengan diberikaannya psikoedukasi ini besar harapan dengan melalui program pengabdian masyarakat berupa psikoedukasi bahaya kecanduan gadget dapat bermanfaat dan menumbuhkan kesadaran diri pada anak-anak menegnai bahaya kecanduan gadget dan diharapkan dapat mengurangi pengunaan gadget untuk terbentuknya kehidupan sehari-hari yang lebih positif dan produktif, sehingga dapat mengatur waktu menjadi lebih produktif dalam melakukan aktivitas.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline