Dampak Makanan dan Nutrisi pada Pemulihan COVID-19: Studi Global
Nirmala Febriyanti Putri
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efek makanan dan nutrisi sebagai pendekatan pelengkap dalam pemulihan dari COVID-19 di 170 negara, khususnya dengan mempertimbangkan kompleksitas penyakit dan kekurangan pengobatan aktif saat ini. Metode yang digunakan adalah studi retrospektif menggunakan basis data Kaggle, yang menghubungkan konsumsi berbagai makanan dengan pemulihan dari COVID-19 di 170 negara menggunakan analisis multivariat berdasarkan model linear umum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa makanan memiliki efek positif pada pemulihan dari COVID-19, termasuk telur, ikan dan makanan laut, buah-buahan, daging, susu, akar yang mengandung pati, stimulan, produk sayuran, kacang-kacangan, minyak sayur, dan sayuran. Secara umum, konsumsi protein dan lipid dalam jumlah yang lebih tinggi memiliki efek positif pada pemulihan COVID-19, sementara konsumsi minuman beralkohol dalam jumlah tinggi memiliki efek negatif. Di negara-negara maju di mana kelaparan telah diatasi, efek makanan pada pemulihan dari COVID-19 memiliki magnitudo yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara dengan Indeks Kelaparan Global (GHI) yang lebih tinggi, di mana hampir tidak ada efek yang dapat diidentifikasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa beberapa makanan memiliki efek positif pada pemulihan COVID-19 di negara-negara maju, terutama kelompok makanan dengan kandungan lipid, protein, antioksidan, dan mikronutrien yang lebih tinggi (misalnya selenium dan seng). Di negara-negara dengan kemiskinan ekstrem (GHI tinggi), makanan memiliki sedikit efek pada pemulihan dari COVID-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H