Lihat ke Halaman Asli

Nirmala Cahya shafira

Mahasiswi Program studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Perkembangan Diri, Moral, Nilai, Sikap dan Kreatifitas

Diperbarui: 7 November 2024   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep diri adalah cara seseorang memandang dan menilai dirinya sendiri, yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesan hidup. Jika konsep diri seseorang tidak tepat, ia dapat mengalami berbagai masalah yang merugikan. Oleh karena itu, memiliki konsep diri yang positif dan akurat sangat penting.

Komponen Konsep Diri

  1. Diri Ideal (Self Ideal)
  2. Citra Diri
  3. Harga Diri (Self Esteem)

Dimensi Konsep Diri

Dimensi Internal:

  • Berkaitan dengan identitas, perilaku, dan penilaian individu.

    • Identitas Diri: Menjawab pertanyaan "Siapakah saya?" dan mencakup label serta karakteristik individu.
    • Perilaku: Dipengaruhi oleh umpan balik dari orang lain, yang menentukan apakah perilaku tersebut akan terus ada atau hilang.

Dimensi Eksternal:

  • Meliputi komponen fisik, moral etis, serta aspek pribadi, keluarga, dan sosial.

    • Komponen Fisik: Persepsi individu tentang penampilan fisik dan kesehatan.
    • Komponen Moral Etis: Persepsi tentang nilai-nilai moral dan hubungan dengan Tuhan.

Pentingnya Konsep Diri

  • Konsep diri yang sehat membantu menentukan perilaku laku dan orientasi prestasi seseorang.
  • Konsep diri positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dan prestasi akademik, sedangkan konsep diri negatif dapat menghambat keduanya.

Jadi Konsep diri yang baik adalah aset berharga bagi siswa. Dukungan dari orang tua dan guru sangat penting untuk membangun konsep diri yang positif. Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal (seperti kesehatan jasmani dan psikologis) serta faktor eksternal (lingkungan keluarga dan sekolah).

Peran Orang Tua

  • Model Perilaku: Sikap dan perilaku orang tua menjadi teladan bagi anak.
  • Pola Asuh: Mempengaruhi cara anak melihat diri dan dunia di sekitarnya.

Kolaborasi antara Guru dan Orang Tua

  • Dukungan Optimal: Memahami kebutuhan anak secara individu.
  • Meningkatkan Motivasi: Melibatkan orang tua dalam proses belajar.
  • Strategi Pembelajaran: Menyesuaikan metode dengan kebutuhan anak.
  • Deteksi Masalah: Mengidentifikasi dan menangani masalah anak lebih awal.
  • Menguatkan Nilai-nilai: Menanamkan nilai positif pada anak.

Konsep diri yang sehat sangat penting untuk perkembangan anak. Kerja sama antara orang tua dan guru menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak.Emosi adalah keadaan dalam diri yang sulit diukur dan dipengaruhi oleh faktor genetik serta lingkungan. Emosi meliputi perasaan seperti senang, sedih, marah, dan takut, serta memicu reaksi fisik dan mempengaruhi cara berpikir serta berinteraksi dengan orang lain. Memahami emosi membantu membangun hubungan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup.

Jenis-jenis emosi

  1. Cinta
  2. Benci
  3. Takut
  4. Marah
  5. Malu
  6. Dengki
  7. Cemburu
  8. Gembira
  9. Terkejut
  10. Sedih
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline