Lihat ke Halaman Asli

Nirmala Ayu Diana

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Telkom University

Dari Thailand hingga Mendunia

Diperbarui: 23 Februari 2022   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: znews.id

Apakah ada di antara kalian yang menyukai film bergenre gore? Ya, genre film yang biasanya menampilkan adegan sadis penuh darah, seperti menguliti tubuh manusia dan sebagainya. Kalau iya, maka topik yang akan kita bahas kali ini tidak boleh kalian lewatkan. Tentu saja, objek yang dikuliti bukanlah tubuh manusia, melainkah buah-buahan. Penasaran?

Sebelum buah yang kita konsumsi mencapai kerongkongan, biasanya kita akan memastikan bahwa kulit buah sudah terlepas dari dagingnya dengan sempurna terlebih dahulu. Namun, apakah pernah terlintas dipikiran kalian bahwa limbah kulit buah bisa memberikan dampak negatif pada lingkungan? Kira-kira bagaimana cara mengatasi persoalan tersebut?

Maka dari itu, salah satu pemanfaatan yang bisa kita lakukan untuk mengurangi limbah kulit buah adalah dengan membuat cairan multiguna bernama Eco Enzyme. Bagaimana perasaanmu setelah membaca kata Eco Enzyme? Terdengar asing, bukan? Pada awalnya, saya pun merasakan hal yang sama ketika mendapatkan tugas untuk membuat Eco Enzyme dari guru mata pelajaran PPKn.

Pikiran saya berkecamuk sekaligus bertanya-tanya, "Apa korelasi percobaan tersebut dengan mata pelajaran yang diajar?" Belum lagi perasaan gundah yang menyelimuti tatkala mengingat tugas semakin bertambah tanpa henti. Rasanya ingin sekali menghentikan waktu, menghirup udara sejenak, lalu mulai menyusun kembali daftar tugas yang harus dikerjakan.

Kebingungan yang melanda tidak hanya terjadi pada saya, tetapi juga berlaku untuk teman-teman sekelas. Ditengah-tengah peliknya pembelajaran jarak jauh yang dirasa kurang efektif, saya mencoba menggali informasi sebanyak mungkin mengenai eco enzyme. Berusaha mencari sisi positif dari sesuatu yang tidak akan selesai jika hanya diam dan berkeluh kesah.

Menurut Atiek Mariati, selaku relawan Eco Enzyme yang bertempat tinggal di Kapanewon Kalibawang, menerangkan bahwa Eco Enzyme adalah cairan alam serbaguna yang merupakan hasil fermentasi dari gula, sisa buah/sayuran dan air, dengan perbandingan 1 : 3 : 10. Eco Enzyme dikembangkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand, yang melakukan penelitian sejak tahun 1980-an dan kemudian diperkenalkan secara lebih luas oleh Dr. Joean Oon, seorang peneliti Naturopathy dari Penang, Malaysia.

Bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh sampah organik menjadi salah satu latar belakang pembuatan Eco Enzyme. Dengan membuat Eco Enzyme, kita telah mengolah sebagian besar sampah dan mengurangi beban TPA. Cairan serbaguna berwarna kecoklatan beraroma asam segar yang berasal dari pengendapan fermentasi sampah organik seperti kulit buah, dicampur dengan gula dan air serta disimpan selama 3 bulan untuk wilayah tropis adalah pemahaman yang bisa saya simpulkan dari Eco Enzyme setelah melakukan percobaan tersebut.

Kemudian saya pun memutuskan untuk segera membuat Eco Enzyme setelah informasi yang didapat dirasa sudah cukup. Proses pembuatannya terbilang sangat mudah dan bahan-bahan yang diperlukan cukup terjangkau, yaitu sebagai berikut :

Alat :

  • Wadah (saya menggunakan toples kaca)
  • Pisau
  • Timbangan

Bahan :

  • 300gr kulit buah jeruk (opsional)
  • 100gr gula merah
  • 1000gr air

Proses pembuatan :

  • Potonglah kulit buah jeruk hingga menjadi beberapa bagian
  • Kemudian, irislah tipis-tipis gula merah
  • Siapkan toples kaca, lalu masukkan 1000gr air dan 100gr gula merah yang telah dihaluskan
  • Aduklah perlahan sampai gula larut dalam air
  • Setelah itu, masukkan 300gr kulit buah jeruk yang sudah dipotong ke dalam toples kaca, lalu aduk kembali agar tercampur dengan air dan gula secara merata
  • Sisakan ruang untuk proses fermentasi dengan mengisi setengah botol saja
  • Terakhir, simpanlah toples kaca di tempat yang dingin, kering, dan memiliki ventilasi yang baik
  • Pada minggu pertama, jangan lupa untuk membuka toples kaca sesekali agar gas yang terkandung di dalamnya dapat dikeluarkan sehingga Eco Enzyme tidak meledak
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline