Lihat ke Halaman Asli

Retno Wahyuningtyas

Phenomenologist

Obituari Adik Perempuan Kita, Tara

Diperbarui: 9 Februari 2018   18:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas Regional

Sejak awal Febuari lalu, masyarakat Bengkulu dan pengguna sosial media dikejutkan dengan berita kehilangan seorang anak perempuan Auzia Umi Detra (16) atau lebih dikenal dengan nama kecil Tara. Semua masyarakat Bengkulu saling berempati membagikan berita kehilangan via media sosial, tentu saja dibarengi dengan upaya melapor ke pihak kepolisian dan pencarian secara langsung.

Selama sepekan ini juga berita dan informasi tentang kehilangan yang didominasi oleh anak perempuan, dibagikan lebih sering dan gencar. Seolah-olah kasus yang baru, padahal faktanya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terus terjadi setiap hari. Berdasarkan pendokumentasian dari media cetak yang dilakukan Yayasan Pemberdayaan untuk Perempuan dan Anak (PUPA) Bengkulu  mencatat sepanjang Januari-Oktober 2017 ada 148 kasus kekerasan terhadap perempuan terjadi di Provinsi Bengkulu. Mayoritas kasus tersebut adalah kasus kekerasan seksual, sebesar 72,3 persen. Data ini terus berubah, korban terus bertambah setiap hari.

Baca berita lengkap

Tara diketahui pergi ke sekolah dalam kondisi sehat, kemudian menghilang sepulang sekolah. Tidak kembali ke rumah sejak 01 Februari 2018 siang. Banyak orang kemudian bertanya dan berusaha mengkonfirmasi apa yang terjadi dengan Tara.

"Apakah bermasalah dengan teman?"

"Apakah bermasalah dengan keluarga?"

"Apakah bermasalah dengan pihak sekolah?"

"Apakah bermasalah dengan pacar?"

Sejak kehilangan Tara dari rumah, pihak keluarga dan kerabat melaporkan kejadian ke pihak kepolisian, kemudian kasus diselidiki lebih lanjut dengan menginvestigasi teman-teman dekat dan korban. Beberapa spekulasi yang muncul lalu disanggah satu persatu, mengungkapkan bahwa Tara tidak memiliki masalah dengan siapapun.  

Hingga salah satu teman dekat korban angkat suara bahwa terakhir kali bertemu, korban diketahui bersama dengan pacarnya yang berinisial DN. Dalam interogasi awal, DN menunjukkan sikap santai sehingga tidak dapat dicurigai. Namun intoregasi dilanjutkan dengan mencari DN dan melakukan penggeledahan di kamar kontrakan DN. Hasilnya, polisi menemukan tikar yang terdapat bercak darah yang menimbulkan bau tidak sedap. Penelusuran lalu berlanjut hingga DN resmi ditetapkan sebagai pelaku utama kasus pembunuhan.

Motif Pembunuhan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline