Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti tentu memiliki paradigma
penelitian yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria
pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian. Secara umum, paradigma penelitian
diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu penelitian kuantitatif (positivis) dan penelitian kualitatif
(fenomenologi/postpositivis). Pendekatan kuantitatif didasari oleh paradigma positivis, yaitu
bagaimana cara mendapatkan kebenaran dalam ilmu pengetahuan secara empiris dengan
menggunakan indera manusia dan melacak dari sudut pandang luar. Sementara itu pendekatan
kualitatif didasari oleh paradigma fenomenologi, yang menyatakan bahwa esensi makna atau
kebenaran dapat diperoleh melalui interaksi manusia; oleh karena itu tidak bebas nilai. Beberapa
desain yang biasanya digunakan dalam penelitian sosial adalah eksplanasi, yaitu menguji hubungan
atau pengaruh antar-variabel yang dihipotesiskan; deskriptif, yaitu merupakan penelitian yang
memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial; dan eksperimental, yaitu percobaan
atau eksperimen untuk melakukan tes hipotesis dalamkondisi di mana satu atau beberapa variabelnya
dapat dikontrol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H