Notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem simbol (tanda) yang menggambarkan nada atau ekspresi huruf-tanda.
Adanya notasi ilmiah disyaratkan dalam penulisan ilmiah. Notasi ilmiah digunakan untuk menjadi alat ukur, penegakan prinsip, dan kejujuran ilmiah. Ada dua sistem notasi ilmiah: (1) Harus ditentukan terlebih dahulu siapa penulis yang membuat referensi; (2) Media massa adalah media yang digunakan oleh orang-orang yang pikirannya sadur.
Terdapat tiga teknik penulisan notasi ilmiah yang populer yaitu:
- Footnote. Yaitu keterangan teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Contoh: Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam Manajemen Kearsipan, (Jakarta:Pustaka Sinar Harapan, 1994), h.16.
- Innote. Pada teknik ini, sumber kutipan ditulis sebelum bunyi kutipan dalam narasi sehingga menjadi bagian dari narasi. Contoh: Penyebaran dakwah secara rutin melalui media sosial akan meningkatkan keimanan khalayak (Jamal, dkk, 2015: 85)
- Endnote. Dalam teknik ini nama endnote, nama pengarang diletakan setelah bunyi kutipan dicantumkan dibagian akhir cerita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H