Penalaran Deduktif adalah proses berpikir yag bertolak dari suatu proposisi yang sudah ada menuju kepada suatu proposisi yang baru. Penarikan simpulan secara deduktif dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
- Menarik kesimpulan secara langsung adalah suatu bentuk penalaran di mana kita menarik kesimpulan secara langsung hanya dari satu premis. Contoh: Semua serangga berdarah dingin (bentuknya premis), beberapa serangga berdarah dingin (bentuknya kesimpulan).
- Menarik kesimpulan tidak langsung. Menarik kesimpulan secara tidak langsung membutuhkan dua premis sebagai data, dan dari dua premis ini akan menghasilkan kesimpulan. Premis yang pertama ini bersifat umum dan premis yang kedua bersifat khusus.
Terdapat 6 elemen untuk menarik kesimpulan secara logis menggunakan pemikiran deduktif yaitu:
- Argumen
- Proposisi
- Premis
- Kesimpulan
- Aksioma
- Aturan Inferensi
Penalaran Induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan-simpulan umum. Adapun beberapa penalarn induktif yaitu:
- Generalisasi. Generalisasi. Generalisasi didasarkan pada pertanyaan tertentu untuk mendapatkan kesimpulan yang umum. Contohnya seperti; besi dipanaskan akan memuai, tembaga dipanaskan akan memuai. Sehingga dapat disimpulkan logam apabila dipanaskan akan memuai.
- Analogi. Analogi merupakan cara penarikan simpulan dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat yang sama. Contohnya; Ratu adalah lulusan SMA dia pintar kemudian, Raja adalah lulusan SMA jadi dengan demikian Raja pintar. Jadi dalam penalaran analogi ini penarikan kesimpulannya dengan membandingkan dua kalimat.
- Hubungan Kausal. Hubungan Kausal merupakan penyimpulan dengan menghubungkan gejala-gejalayang saling berhubungan melalui hubungan kausak atau hubungan sebab-akibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H