Hidup di Ibukota merupakan sebuah tantangan bagi saya sebagai mahasiswa yang datang dari desa. Hirup pikuk kendaraan setiap hari lalu lalang di hadapan, kebisingan selalu mewarnai pendengaran, debu dan polusi pun turut melengkapinya. Hari perkuliahan sama seperti orang bekerja yaitu senin-jumat. Pada hari itulah saya setiap hari pulang-pergi kosan dengan kampus. Sabtu-minggu tiba waktunya untuk berkumpul dengan keluarga di rumah.
Perjalanan kosan-rumah kurang lebih 3 jam perjalanan. Untuk sampai di rumah, saya lebih menyukai menggunakan kendaraan umum bus dibandingkan kereta. Jika saya menggunakan bus, saya hanya perlu 3x ganti angkutan umum. Sedangkan jika menggunakan kereta, saya harus 5x ganti angkutan umum. Akan tetapi, walaupun saya lebih menyukai menggunakan bus untuk pulang ke rumah, tetap saja rasa lelah selalu menghampiri.
Rasanya jika sudah sampai di rumah, otot dan tulang-tulang saya ingin saya copotkan semua. Pegal-pegal, lelah, dan inginnya membaringkan tubuh terus. Padahal sempat saya berpikir kalau diperjalanan itu saya hanya duduk, diam, dan bahkan tidur. Tapi mengapa rasa lelah itu terus menghampiri saya. Pertanyaan besar yang harus saya cari tau penyebabnya.
Penyebabnya memang belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, saya memiliki sebuah ritual/kebiasaan ketika saya pulang ke rumah. Yaitu mandi air hangat dicampur dengan garam. Mungkin teman-teman kompasianers sudah ada yang pernah mendengar/tahu tentang khasiat garam ini. Tapi sejujurnya hasil dari pengalaman saya, mandi air hangat campur garam ini memang sangat membantu tubuh. Oh ya mengapa air hangat? Karena air hangat akan lebih cepat melarutkan garam di dalam air.
Menurut pelajaran Kimia saya ketika SMA, garam memiliki sifat netral. Jadi jika diaplikasikan ke ritual mandi air hangat campur garam, yaitu dapat membantu menetralkan tubuh yang terasa lelah, melancarkan peredaran darah, melancarkan otot-otot yang kaku, dan menghilangkan energi-energi negatif yang terdapat pada tubuh. Alhasil tidur malam saya pun menjadi sangat nyenyak dan bangun pagi segar kembali. Kelelahan itu pun perlahan berkurang. Intinya sangat terasa perbedaannya ketika saya mandi pakai air hangat saja dengan mandi pakai air hangat dicampur dengan garam.
Penasaran?
Silahkan teman-teman kompasianers praktikkan! :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H