Pandemi yang telah berlangsung lamanya memaksa kita untuk menjaga jarak dengan keluarga, kerabat, sahabat, dan lain sebagainya. Tentunya dalam hal ini kita sangat dianjurkan untuk fokus terhadap kesehatan agar tidak tertular virus corona. Mengenai kesehatan ini pastinya kita harus meningkatkan kekebalan tubuh. Namun selain itu, faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi hidup sehat.
Lingkungan yang sehat adalah tempat yang bersih dan bebas dari pencemaran. Lingkungan yang sehat ini merupakan pengaruh bagi kesehatan makhluk hidup, termasuk manusia. Dalam hal ini, bentuk pencapaian untuk terciptanya lingkungan sehat adalah dengan melakukan gerakan penghijauan. Karena penghijauan merupakan sarana untuk melestarikan lingkungan agar nampak asri dan sehat dengan tanpa adanya pencemaran.
Penghijauan di sini yaitu aktivitas dari manusia untuk menanam pohon guna memelihara dan meningkatkan ekosistem alam agar berfungsi dengan baik. Di mana, pohon yang ditanam mempunyai daun yang berwarna hijau, maka dari itu kegiatan ini disebut dengan peghijauan. Gerakan penghijauan dapat dilakukan di tempat-tempat terdekat kita, yakni di lingkungan rumah. Kita dapat menanam berbagai jenis pohon, contohnya seperti pohon mangga, pohon pisang, dan sebagainya.
Penanaman ini tidak sembarang menanam, namun harus diperhatikan jenis tanaman dan lahan atau tanah untuk proses melakukannya. Tanaman yang akan ditanam harus dari bibit yang unggul dan tanah yang subur. Hal ini agar proses penghijauan berhasil. Tidak cukup menanam saja, tapi diperlukannya penjagaan dan perawatan pada tanaman atau pepohonan tersebut. Contohnya seperti menyiram dengan rutin dan pemberian pupuk yang sesuai.
Perlu kita ketahui pepohonan memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya yaitu yang pertama, menghasilkan banyak oksigen. Tanaman menyerap gas dan komponen berbahaya di udara dan setelah itu mengeluarkan oksigen sehingga membuat ruang lingkup kita menjadi lebih segar dan sehat.
Yang kedua, yaitu menurunkan pencemaran udara. Yang mana pencemaran udara disebabkan oleh partikel atau gas yang berasal dari knalpot mobil, truk, serbuk sari, gunung berapi, limbah pabrik, dan kebakaran hutan. Udara yang tercemar memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Maka dari itu, di saat pandemi ini kita harus mengurangi mobilitas, karena mobilitas adalah salah satu faktor terjadinya pencemaran udara.
Yang ketiga, yaitu dengan menyerapnya karbon dioksida merupakan salah satu bentuk upaya mengatasi perubahan iklim dengan berkurangnya gas rumah kaca sehingga dapat menurunkan pemanasan global.
Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa gerakan penghijauan ini sangat penting untuk keberlangsungan makhluk hidup. Apalagi dalam kondisi pandemi saat ini, sangat berpengaruh sekali dengan kesehatan.
Sebagai generasi masa depan, harusnya lebih peka terhadap lingkungan. Dengan berfikir dan berupaya untuk melestarikannya sebagai bentuk menyelamatkan bumi.
Dengan gerakan penghijauan, hidup akan menjadi sehat, aman, nyaman, dan tentram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H