Penulis:
- Niqa Fasya Angelina (2409585)
- Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd. M.H.
Pendidikan Pancasila dan pendidikan anti korupsi saling melengkapi dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia. Dengan mengintegrasikan kedua pendidikan ini, diharapkan generasi muda tidak hanya memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat terhadap integritas dan kejujuran. Dalam menghadapi tantangan korupsi yang terus mengancam, pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur Pancasila menjadi kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.
Maraknya kasus korupsi di Indonesia, terutama di bidang pendidikan, menunjukkan perlunya pendekatan pendidikan yang lebih efektif untuk mencegahnya. Banyak anggaran yang disalahgunakan mengakibatkan kualitas pendidikan menurun dan akses terhadap pendidikan yang berkualitas menjadi terbatas. Dengan demikian, perlunya upaya untuk mengintegrasikan pendidikan Pancasila dengan pendidikan anti korupsi guna membentuk generasi muda yang memiliki kesadaran diri tinggi akan pentingnya integritas dan kejujuran.
Sebagai dasar dan ideologi bangsa, Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman dalamkehiduman bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan Pancasila dapat menjadi pedoman untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, integritas dan tanggung jawab sosial di kalangan siswa.
Guru dan dosen memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila yang relevan dengan pendidikan anti korupsi. Mereka harus menunjukkan sikap integritas dan kejujuran dalam setiap tindakan mereka, sehingga dapat menjadi teladan bagi siswa. Dengan menggunakan metode pembelajaran interaktif dan partisipatif, seperti diskusi, simulasi, dan kegiatan praktis, guru dan dosen dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar. Pendekatan ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila serta pentingnya pencegahan korupsi.
Selain itu, memberikan pengetahuan yang relevan dengan mengaitkan materi pendidikan Pancasila dengan isu-isu sosial dan politik terkini sangat penting untuk membantu siswa memahami relevansi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan langkah-langkah ini, guru dan dosen dapat berkontribusi secara signifikan dalam membentuk generasi muda yang berintegritas dan berkomitmen untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat.
Pancasila sebagai dasar pendidikan anti korupsi dapat dijabarkan sesuai sila-sila, sila ke-1 (Ketuhanan yang Maha Esa): mendorong individu untuk memiliki moralitas tinggi dan kejujuran dalam setiap tindakan, sila ke-2 (Kemanusian yang Adil dan Beradab): Menghargai martabat manusia dengan menjujung tinggi nilai keadilan, sila ke-3 (Persatuan Indonesia): Semangat persatuan melawan tindakan yang merugikan bangsa harus ditanamkan dalam diri siswa, sila ke-4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan): pengambilan keputusan harus dilakukan secara transparan, sila ke-5 (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia): penegakan keadilan sosial sebagai perlawanan terhadap segala bentuk korupsi.
Program yang bisa diterapkan di sekolah atau universitas yang mendukung pendidikan anti korupsi:
- Lomba Debat Bertema Anti Korupsi dan Nilai Pancasila: Lomba debat merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa ataupun siswa tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dan pencegahan korupsi.
- Simulasi Kegiatan Anti Korupsi melalui Organisasi Siswa atau Mahasiswa: Kegiatan ini bisa berupa diskusi kelompok ataupun mengadakan seminar yang membahas scenario korupsi dan cara-cara pecegahannya.
- Kolaborasi antara Pemerintah, Masyarakat, dan Lembaga Pendidikan: Contohnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung meluncurkan program "Kantin Kejujuran" di beberapa sekolah, yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa kejujuran dan kesadaran anti korupsi sejak dini.
- Program Ranking 1 Generasi Anti Korupsi: Program ini diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung di Kalimantan Utara, program ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya integritas. Dalam program ini, siswa diajak berkompetisi dalam berbagai kegiatan yang menekankan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab sosial.
- Kegiatan lainnya yang Mendukung Pendidikan Anti Korupsi: Sekolah-sekolah juga dapat mengadakan lomba-lomba lain seperti lomba seni, pameran atau kompetisi ilmiah yang mengangkat tema anti korupsi dan nilai-nilai Pancasila.
Pendidikan Pancasila memiliki potensi besar sebagai solusi strategis dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi. Dengan mengintegrasikan pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum dan kegiatan belajar mengajar, generasi muda dapat dibekali dengan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya integritas, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak hanya menjadi pedoman moral, tetapi juga menjadi landasan untuk membangun karakter yang kuat dalam menghadapi tantangan korupsi di masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, semua pihak pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan orang tua harus berkolaborasi secara aktif. Kita perlu menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung nilai-nilai Pancasila dan pencegahan korupsi. Dengan bersatu padu, kita dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersih dari korupsi, di mana setiap individu memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya integritas dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita bersama-sama membangun masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H