Krisis iklim, yang ditandai dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia, bukanlah sekadar masalah lingkungan; ia merupakan ancaman eksistensial bagi peradaban manusia dan keadilan sosial global. Dampaknya yang meluas dan saling terkait mengancam keamanan pangan, air, dan kesehatan, memicu migrasi massal, dan memperburuk ketidaksetaraan yang sudah ada. Dari gelombang panas yang mematikan hingga badai yang semakin intens, krisis iklim telah dan akan terus menimbulkan kerugian ekonomi yang besar dan penderitaan manusia yang tak terhitung jumlahnya.
Perubahan iklim disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK), terutama karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O), yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, pertanian intensif, dan industri. Konsentrasi GRK di atmosfer telah meningkat secara dramatis sejak revolusi industri, menyebabkan peningkatan suhu global, pencairan es kutub, kenaikan permukaan laut, dan perubahan pola cuaca yang ekstrem. Dampaknya tidak merata; negara-negara berkembang dan komunitas miskin, yang berkontribusi paling sedikit terhadap emisi GRK, justru menanggung beban paling berat dari dampak perubahan iklim.
*Dampak yang melebar:*
1. Keamanan pangan: Perubahan pola cuaca, kekeringan yang berkepanjangan, dan banjir merusak panen, menyebabkan kelangkaan pangan, dan meningkatkan harga makanan. Hal ini berdampak paling besar pada masyarakat yang bergantung pada pertanian subsisten.
2. Keamanan air: Perubahan pola curah hujan dan mencairnya gletser mengancam ketersediaan air bersih, menyebabkan konflik atas sumber daya air yang langka, dan meningkatkan risiko kekeringan dan banjir.
3. Kesehatan: Gelombang panas yang lebih sering dan intens, penyebaran penyakit menular, dan kualitas udara yang buruk mengancam kesehatan manusia, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
4. Migrasi dan pengungsian: Kenaikan permukaan laut, bencana alam yang semakin sering, dan degradasi lahan memaksa jutaan orang untuk meninggalkan rumah mereka, menciptakan gelombang migrasi dan pengungsian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
5. Kerugian ekonomi: Bencana alam yang terkait dengan perubahan iklim menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, merusak infrastruktur, mengganggu rantai pasokan, dan mengurangi produktivitas.
*Keadilan Iklim:*
Konsep keadilan iklim menekankan bahwa mereka yang paling bertanggung jawab atas emisi GRK historis -- negara-negara maju dan industri -- harus menanggung tanggung jawab terbesar dalam mengatasi krisis iklim dan membantu negara-negara berkembang beradaptasi dengan dampaknya. Prinsip ini didasarkan pada pengakuan bahwa negara-negara berkembang telah berkontribusi paling sedikit terhadap masalah ini, namun mereka yang paling rentan terhadap dampaknya. Keadilan iklim juga mencakup distribusi yang adil atas sumber daya dan teknologi yang dibutuhkan untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
*Opini:*