Lihat ke Halaman Asli

Aku Anak Durhaka

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sampai di mana kita terkahir?
perbincangan yang selalu akan berakhir pada satu
: aku anak durhaka

mimpi-mimpi memanggilku dari luar jendela
berteriak riang sambil berlarian tanpa busana
bermain dengan hujan dan lumpur-lumpur

aku harus pergi sebelum ucapanmu berakhir
sebab kehidupan bukan sebuah balapan mobil gurun pasir
yang setiap orang akan melaju di lintasan yang sama
dengan peta yang sudah pasti tak berbeda

lepaskan rantai ini!
aku ingin berlari
tapi bahkan bila dalam peti kuterpenjara
mimpi dan sajakku bebas terbang kemana suka

mari kita selsesaikan saja perbincangan ini
katakan semua tentang masa lalu
dan cerita masa datang yang mengerikan itu
toh aku ini anak durhaka

aku tak peduli!

tapi dengarkan ini,
dirimu wanita mengagumkan tercantik yang pernah kutemui
meski seandainya kau bukan ibuku

maafkan,
aku tetap harus pergi.

mata airnya di sini : http://ninozulfikar.blogspot.com/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline