Lihat ke Halaman Asli

Kepada Malam

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ku kumpulkan kembali berlembar kisah yang berserakkan di sudut-sudut kamarku
kala malam datang
dan kesunyian mengepul bagai asap rokok memenuhi dadaku.

ada selembar kusut penuh coretan tertindih paling bawah
tak ada lagi yang bisa ku baca selain namamu tertulis agak tebal di bagian bawahnya
dan aku pun tak lagi ingat ada apa dengan bekas tikaman pena di sekujur huruf-huruf gemetar itu.

entah hujan telah menghapus kenangan yang sengaja ku jejakkan dalam-dalam agar tak sesat menuju pulang
atau waktu bahkan tak mengizinkanku mengintip ke masa itu, kala seluruh sajakku bermuara padamu

kukumpulkan semuanya, kekasih
lembaran-lembaran berdebu yang tak pernah kusentuh setelah menodainya
lalu kumasukkan ke dalam sebuah amplop tanpa nama
kepada malam
ku kirimkan kisah itu.
agar bulan selalu membacakannya untukku di malam-malam yang lain
saat lembaran-lembaran kusut lain kumpulkan dan hendak kukirimkan lagi.

Jakarta, Januari 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline