Lihat ke Halaman Asli

Ninoy N Karundeng

TERVERIFIKASI

Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

KPK Vs Gatot: OC Kaligis Pasang Badan Selamatkan Gatot?

Diperbarui: 23 Juli 2015   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="OC Kaligis / Dok Pribadi"][/caption]

Perang KPK melawan mafia hukum tengah berlangsung dalam kasus suap OC Kaligis yang dikaitkan dengan Gatot Pujo. Dalam kasus suap itu, yang sekarang tengah berlangsung adalah sedapat mungkin menjauhkan Gatot Pujo dari jeratan hukum. Perjuangan all-out tengah dilakukan oleh KPK dan juga kuasa hukum para tersangka termasuk Evi, Gerry dan OC serta Gatot. Bahkan tampaknya OC Kaligis pun akan memasang badan demi melindungi Gatot Pujo. Kenapa demikian? Mari kita tengok perang adu kuat antara KPK dengan Gatot Pujo dan kroninya dengan hati ria gembira riang sentosa suka cita bahagia tertawa pesta pora selalu senantiasa selamanya.

Pemeriksaan terhadap Gatot Pujo kemarin belum berhasil menetapkan Gatot Pujo sebagai tersangka. Namun ada kartu truf yang akan membuat kasus itu benderang. Yakni (1) rekaman pembicaraan dan (2) aliran dana sesuai dengan yang dikeluarkan oleh PPATK. Namun, perlawanan dengan memakai alibi tertentu tengah berlangsung dilakukan oleh kuasa hukum para tersangka dan saksi.

KPK sedang perang kepentingan antara menangkap Gatot Pujo melawan mafia hukum-politik-ekonomi. Kasus yang melibatkan Evi, Gerry, dan menahan OC Kaligis berbau uang miliaran yang dialihkan. Sedang suap yang dituduhkan akan menyeret Gatot Pujo. Karena tanpa menyeret Gatot Pujo, maka esensi kasus suap itu tanpa memiliki makna dan motif. Dengan demikian maka tuduhan suap itu batal demi hukum.

Oleh sebab itu, KPK dan pengacara Gatot dan Evi mati-matian untuk menetapkan Gatot Pujo sebagai calon tersangka. KPK memiliki kepentingan mendasar untuk menetapkan Gatot Pujo sebagai tersangka. Sementara Gatot Pujo dkk. berusaha memutus peran Evi Susanti – yang diaku sebagai istri Pujo ke berapa tak tahu – dalam kasus itu. Bahkan Razman Nasution menyampaikan bahwa peran Evi hanya membantu suaminya memberikan uang operasional bagi OC Kaligis.

Sementara OC dan Evi Susanti kompak menyatakan tak pernah memiliki kaitan. Kasus ini oleh kubu Gatit dilokalisir menyalahkan Evi yang akan pasang badan. OC pun hanya menyalahkan Gerry dan dianggap suap itu hanya inisiatif Gerry saja. Dalam kasus itu, publik harus memahami bahwa kasus yang bergulir di PTUN terkait dengan dana bansos yang memiliki kaitan dengan peran Gubernur Sumatera Utara. Untuk apa ada suap ke hakim kalau tidak ada kaitan apa-apa dengan pihak yang berkepentingan? Suap ke hakim Tripeni Irianto Putro, Syamsir Yusfan, Amir Fauzi dan Dermawan Ginting ditujukan juga untuk menyelamatkan peran korupsi yang disangkakan kepada Gatot Pujo. Terbukti dengan suap itu Tripeni dan Dermawan Ginting memenangkan Gatot Pujo.

Yang menjadi kunci adalah aliran dana. Dana yang disediakan akan ditemukan titik benang merahnya. KPK memiliki data dari PPATK. Siapapun boleh menyangkal tentang terlibat atau tidaknya Gatot dengan peran Evi, namun aliran dana tak bisa terbantahkan. Selain itu rangkaian pembicaraan dan komunikasi lewat telepon seluler antara para tersangka pun telah dimiliki oleh KPK.

Yang sekarang tengah dilakukan oleh KPK adalah mencari dan menemukan dua alat bukti yang akan memaksa Gatot Pujo menjadi tersangka. Tanpa menangkap dan menetapkan Gatot Pujo sebagai tersangka, KPK dipastikan tak menemukan motif suap yang telah terbukti diterima oleh para hakim PTUN Medan. Jika itu terjadi maka kasus itu hanya akan mengorbankan OC Kaligis dan para hakim.

Artinya OC Kaligis berjuang bersama hakim yang disuap untuk menjadi bumper bagi Gatot Pujo. Maukah OC dan para hakim memerankannya? Maukah OC Kaligis pasang badan demi klien-nya? Jadi, sangat menarik mengikuti perang antara KPK melawan Gatot Pujo ini untuk diikuiti. Mampukah kartu truf dan kartu as KPK digunakan untuk memaksa kasus ini dimenangkan oleh KPK? Ataukah kasus ini akan menjadi awal kekalahan KPK melawan mafia hukum-ekonomi-politik?

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline