Lihat ke Halaman Asli

Ninoy N Karundeng

TERVERIFIKASI

Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Manuver Ical dengan Rapimnas Golkar, Ical Tetap Tersingkir

Diperbarui: 23 Januari 2016   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Foto Ical Tak Bisa Di-upload lemot nih hehehe.

Hari ini Rapimnas Golkar berlangsung. Gelaran ini adalah manuver terakhir untuk unjuk kekuatan kepada tiga pihak. Namun, melihat gelagat keinginan Golkar internal dan eksternal kedua kubu, termasuk tim transisi Golkar, Ical dipastikan harus mundur dari jabatan sebagai Ketum Golkar. Mari kita telaah manuver akhir Aburizal Bakrie di Golkar dengan hati gembira ria riang girang bahagia menertawai keniscayaan Ical terpental dari kursi Ketum Golkar cepat atau lambat senantiasa dengan menari menyanyi pesta-pora berdansa selamanya.

Ical melakukan Munas yang dianggap Agung Laksono illegal. Faktanya adalah Rapimnas tetap digelar. Tujuan Rapimnas adalah menyelamatkan diri dari Tim Transisi Golkar yang diketuai oleh Jusuf Kalla. Diskusi dan rayuan Ical kepada JK sejak lama termasuk awal pekan ini ARB melaporkan Rapimnas Golkar kepada Jusuf Kalla tetap dikunci dengan Munas Golkar oleh JK.

Tak mau dipermalukan Ical tetap akan show of force dengan pendanaan dari berbagai pihak yang membutuhkan perlindungan politik dan hukum dari Ical. Tujuan pun diubah oleh Ical dengan salah satu agenda adalah rayuan maut – meski telah masuk dalam target korban gerakan imrovisasi kecil-kecilan the Operators dalam mengarahkan konsolidasi politik dan hukum di Indonesia. Golkar akan mendukung pemerintahan Presiden Jokowi-JK. Janji manis dalam tikungan terakhir untuk merayu dukungan pemerintah. Tak bermakna penting dukungan itu kini, ketika kekuatan konsolidatif politik Presiden Jokowi sepenuhnya dalam tangan the Supreme Operator. Selesai.

Meskipun menyelenggarakan Rapimnas, Tim Transisi termasuk Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla masih tetap mengarahkan adanya Munas Golkar. Langkah rapat di Jakarta ini hanya menguntungkan para anggota DPD I dan II dan menadapatkan amunisi darah baru doang: dengan tetap menyimpan secara sembunyi bahwa Ical harus turun dari takhta kekuasaan partai Golkar. Hal yang sama diinginkan oleh Tim Transisi Golkar dan juga the Operators sebagai langkah akhir menenangkan kegaduhan di DPR yang kebablasan.

Belum lagi reaksi Agung Laksono dan para pengikutnya yang sikut-sikutan dengan pendukung Ical di DPR dan di luar DPR. Kisruh Golkar telah merugikan kader Golkar yang dalam Pilkada 2015 menempatkan Golkar sebagai juara 9 dalam pemenangan kepala daerah. Gondok dan marah para kader daerah dengan capaian karena kisruh plus manajemen amburadul Golkar seperti perusahaan yang hanya menguntungkan kroni Ical dan Setya Novanto. Pun rontoknya koalisi Prabowo memaksa Golkar hengkang dan meninggalkan junjungannya yakni Prabowo untuk berbalik mendukung pemerintah dengan alasan klasisk: Golkar partai pendukung pemerintah dan selalu di dalam pemerintahan.

Untuk itu, maka Rapimnas Golkar di Jakarta hari ini adalah langkah terakhir Golkar yang tak memiliki makna apapun selaian (1) delegitimasi Aburizal Bakrie dengan mendukung pemerintah untuk merayu legalitasnya, (2) keputusan mengadakan Munas Golkar yang diundur-undur dan ditarik-tarik ke belakang sebagai buying time dengan (2) berharap ada perubahan kekuatan di pemerintahan Presiden Jokowi akibat tekanan bargaining position Jusuf Kalla – Ical menyadari adanya kekuatan improvisasi atau pun rencana matang the Operators yang mengawal kepemimpinan Presiden Jokowi.

Jadi sekali lagi Rapimnas Golkar ini tak akan menguatkan Ical dan hanya menegaskan akhir skenario kekuasaan Ical di Golkar setelah Munas. Sayonara Ical di Munas Golkar kapan pun pelaksanaannya, bersesuaian dengan keinginan improvisasi minor dan kecil-kecilnan the Operators: Ical harus out. Titik. Demikian Ki Sabdopandotoratu.

Salam bahagia ala saya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline