Lihat ke Halaman Asli

Ninoy N Karundeng

TERVERIFIKASI

Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Kepala BIN: ISIS Pelaku Bom Sarinah dan Pernyataan Aneh Ketua DPR

Diperbarui: 14 Januari 2016   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Satu dari 5 Teroris yang Tewas I Sumber Kompas.com"][/caption] Kepala BIN Sutiyoso menyatakan diduga ISIS sebagai pelaku teror dan aksi teror bom yang meledak di kawasan Sarinah Thamrin dan menewaskan 7 orang dan melukai 19 orang lainnya. Reaksi yang muncul adalah keprihatinan. Yang aneh adalah pernyataan Ketua DPR Ade Komaruddin. Belum-belum sudah menyalahkan pemerintahan Presiden Jokowi. Sikap Ade Komaruddin yang langsung menyalahkan intelejen sebagai kebobolan sungguh bukan sikap yang pantas. Perlu Ade Komaruddin perhatikan bahwa BIN, TNI dan Polri serta aparat intelejen lainnya telah bekerja keras.                          

Kepanikan dan ketakutan terhadap aksi teror hanya akan membuat teroris menang dan tujuan teroris adalah kisruh, ketakutan dan dengan demikian merusak negara. Maka pernyataan Ade Komaruddin justru tidak mendukung perlawanan terhadap teroris namun menyalahkan intelejen dan negara. Pernyataan model centeng kampung.

Tidak seperti Ade Komaruddin yang sedang mabuk menjadi Ketua DPR, bahkan Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa dan mengecam serangan teror terhadap negara. Presiden Jokowi telah turun ke lokasi serangan bom di kawasan Sarinah Thamrin dan akan mengunjungi RS Gatot Subroto Jakarta menengok korban pemboman.

Perlu diketahui bahwa Polri sudah mengidentifikasi ancama sebanyak 1,083 ancaman. Pun Polri telah bekerja dengan menangkapi para teroris di Bekasi, di Solo dan di beberapa tempat. Bahkan kejadian pemboman di Starbucks menunjukkan kesiapan dan kewaspadaan karena aparat kepolisian sudah ada di tempat pada saat kejadian. Langkah sigap Polri pantas diapresiasi karena mampu melumpuhkan teroris dalam waktu singkat dan salah satu bom besar gagal meledak. Jika meledak dipastikan akan mengakibatkan jumnlah korban yang besar.

Terkait pernyataan Ade Komaruddin, sebaiknya Ade Komaruddin tidak usah gaya-gayaan memeruncing dan mengompori Polri dan mendiskreditkan intelejen. Ade Komaruddin sebaiknya konsentrasi mengurusi para koruptor atau calon koruptor yang berkeliaran di Senayan seperti yang baru ditangkap seperti Damayanti Wisnu Putranti.

Sebagai Ketua DPR bukannya menunjukkan keprihatinan bukan malah mengecam intelejen. Pun jaringan teroris di Indonesia akan terus dikejar di seluruh Indonesia. Pencarian dan perburuan besar-besaran tengah dilakukan saat ini di seluruh Indonesia untuk menjamin keamanan. Pun TNI, BIN dan Polri sudah memetakan dengan jelas yang bermain dalam kelompok teror selalu ya itu-itu saja. Jaringan teroris selalu berakar Jamaah Islamiyah, Al Qaeda, Santoso, dan kelompok terkait eks Afghanistan yang beranak-pinak dan kini menjadi teroris eks ISIS yang kembali dari Syria dan Iraq.

Jadi Ade Komaruddin sebaiknya tidak banyak mulut dan diam saja tak usah memanas-manasi. Memang Ade Komaruddin berhak ngomong apa saja. Toh di Indonesia terdapat sekitar 10 juta yang melihat dan bersimpati dengan gerakan ISIS. Namun, sebagai Ketua DPR Ade Komaruddin harus menempatkan diri sebagai negarawan dan bukan perspektif dan persepsi pribadi. Mari tetap bersatu mengecam teroris yang mengancam keamanan dan ketertiban bangsa tanpa serta-merta menyalahkan badan intelejen.

Salam bahagia ala saya.

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline