Lihat ke Halaman Asli

Ninoy N Karundeng

TERVERIFIKASI

Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Donald Trump Larang Muslim ke Amerika, Fadli Zon, Setya Novanto Termasuk?

Diperbarui: 8 Desember 2015   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Setya Novanto, Donald Trump, Fadli Zon I Sumber nyatnyut.com"][/caption]

Donald Trump, kandidat calon Presiden Amerika Serikat, menyerukan penutupan total bagi kaum Muslim untuk memasuki Amerika Serikat. Sebelumnya, Trump pun menyerukan untuk membuat data bank dan mendata semua warga Amerika yang beragama Islam, dan diawasi. Seruan terbaru Donald Trump itu dikeluarkan setelah terjadi serangan teroris di Kalifornia yang menewaskan 14 orang rekan kerja pasangan pembunuh. Larangan itu membuat warga Turki mengecam Trump. Larangan itu menunjukkan betapa hebat pemahaman Donald Trump sebagai sahabat rekan dan sekondan Setya Novanto dan Fadli Zon dalam berbisnis.

Mari kita tengok implikasi omongan Donald Trump yang dikecam sebagai rasis namun banyak didukung oleh orang di Indonesia termasuk Setya Novanto dan Fadli Zon yang dengan bangganya berfoto selfie dengan hati jauh dari gembira ria riang sentosa bahagia suka-cita senang pesta-pora senang selamanya menari menyanyi menertawai Setya Novanto dan Fadli Zon akan kelakuan sikap rasis Donald Trump terhadap Muslim.

Masih ingat orang terkuat di Indonesia diterima 2 menit oleh Donald Trump? Masih ingat betapa Donald Trump memerkenalkan Setya Novanto sebagai orang paling kuat di Indonesia. Kunjungan yang menuai pelanggaran etik ringan dijatuhkan oleh MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) kepada Setya Novanto, yang sekali pun tak menghadiri sidang MKD.

Kini, Setya Novanto tengah menghadapi badai untuk pembuktian diri sebagai orang terkuat di Indonesia. Setya Novanto sedang menghadapi titik paling menentukan dalam karir politik dan hukum di Indonesia dan sedang manghadapi tuduhan (1) pemufakatan jahat atau (2) korupsi atau (3) pencatutan nama Presiden Jokowi yang akan membawanya ke penjara selama minimal 20 tahun penjara. Bersama dengan mafia migas dan Petral Riza atau Reza Chalid, Setya Novanto tengah dibidik oleh Kejaksaan Agung yang tengah mengumpulkan bukti-bukti kehadiran Setya Novanto di Pacific Place.

Di Amerika Serikat, rekan bisnis Setya Novanto dan Fadli Zon, serta bonus Fahri Hamzah dan juga tentu Nurul Arifin, yakni Donald Trump ternyata menyerukan melarang Muslim memasuki Amerika Serikat. Tindakan rasis Donald Trump ini tidak memikirkan para sabahatnya seperti Setya Novanto, Fadli Zon, dan Fahri Hamzah. Ternyata Donald Trump tidak memikirkan sama sekali keberadaan sahabatnya di Indonesia yang di negara Muslim yakni Setya Novanto, Fadli Zon, dan Fahri Hamzah. Donald Trump dengan kejam tidak mengingat foto selfie Wakil Ketua DPR dalam kampanye mendukung Donald Trum yang dijawab dengan kata kata kata : Yes highly. Yes. Yes.

Donald Trump tidak memikirkan barang sejenak seruannya yang jelas akan merugikan orang terkuat di Indonesia Donald Trump dan rekannya seperti Fadli Zon, Fahri Hamzah, dan Muzakir serta tentu Nurul Arifin. Bagaimana mereka akan masuk ke Amerika Serikat kalau larangan bagi Muslim memasuki Amerika diberlakukan dan ditetapkan? Jelas Nurul Arifin, Setya Novanto dan Fadli Zon tak bisa menghadiri kampanye dan pesta kampanye di Amerika, lalu ikut menunaikan ibadah haji dengan undangan dari Raja Salman dari Kerajaan Wahabi Saudi Arabia. Ini kerugian bagi Donald Trump tidak dihadiri oleh orang terkuat di Indonesia.

Jadi, seruan larangan bagi Muslim untuk memasuki Amerika Serikat oleh Donald Trump tak hanya mendapatkan kritikan dari seluruh dunia Islam, tetapi sungguh merugikan bagi sahabatnya yakni: Setya Novanto, Fahri Hamzah, dan Fadli Zon. Mereka tidak akan bisa lagi menghadiri kampanye Donald Trump sahabatnya. Itulah Donald Trump yang rasis dan anti-Islam dengan pernyataan sebelumnya menyuruh seluruh warga negara Amerika Serikat yang beragama Islam dimasukkan dalam data khusus dan diawasi. Rencana yang dikecam oleh kalangan demokratis di Amerika.

Donald Trump ternyata, melupakan, dan rasis, serta tidak memikirkan Setya Novanto, Fadli Zon, dan Fahri Hamzah yang Muslim. Beginilah teman Setya Novanto, si Donald Trump…hehehehe

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline