Salah satu hal paling penting dalam hidup adalah cinta. Salah satu cinta yang harus dilakukan adalah cinta kepada orang tua. Selain orang tua juga guru. Meskipun level cinta kepada guru pada urutan ke-5 setelah ‘Ibumu, Ibumu, Ibumu ... lalu Ayahmu ...lalu Gurumu' namun itu menunjukkan betapa tinggi nilai perjuangan seorang guru. Guru macam-macam, namun semua guru pasti baik. Guru mengaji, guru TK, guru aerobic, guru agama, ustadz adalah guru. seperti yang dilakukan oleh para kader agama PKS yang terkenal taklid buta, kita harus belajar dari mereka dan mencintai Luthfi Hasan Ishaaq.
Dalam khasanah peradaban Jawa - yang sudah diganti dengan paham Wahabi dan Ikhwanul Muslimin karena dianggap LHI lebih hebat karena impor - yang adilihung seperti dianut oleh ustadz Luthfi Hasan Ishaaq kata guru bermakna ‘digugu lan ditiru' alias ‘dipatuhi dan ditiru'. Sosok guru menjadi sosok paling penting dalam masyarakat karena harus dipatuhi dan ditiru. Nah, LHI adalah seorang ustadz, ustadz adalah guru agama. Maka menjadi wajib untuk digugu dipatuhi dan ditiru. Mau patuh sama siapa selain sama guru, sama ustadz, hayo?
Publik harus sadar bahwa ustadz adalah gelar yang ditunjuk sendiri oleh yang empunya nama. Namun demikian gelar ustadz adalah gelar yang menjamin pemiliknya sebagai manusia sempurna, sebagai orang yang linuwih - memiliki kelebihan dibanding orang kebanyakan. Ustadz adalah manusia yang paham akan semua aturan agama, sosial, politik, hukum, dan lain sebagainya. Istilahnya, pemahaman tentang ilmunya sudah kaffah, bahkan melebihi kaffah. Sempurna. Maksum. Itulah Ustadz LHI.
Maka ustadz LHI pun sangat paham akan agama, LHI memahami agama bahwa merampok, mencuri, memerkosa, berzina, menipu, berbohong, munafik adalah dosa besar yang jelas 100% ustadz LHI tahu. Maka sebagai guru LHI harus dipatuhi dan ditiru jejaknya. Kita harus menjadikan ustadz LHI junjungan kita yang tertinggi karena beliau adalah seorang ustadz, seorang guru.
Bagaimana caranya kita mencintai guru? Kita harus menjadikan ustadz LHI seperti kepanjangan orang tua kita: Ibu dan Ayah. Kita wajib mencintai ustadz LHI dengan setulus cinta anak kepada orang tua atau orang tua kepada anak - silakan mana yang enak. Kita wajib peluk LHI bilamana bertemu dengan beliau seperti yang dilakukan oleh Engkong Hilmi Aminuddin yang begitu mencintai LHI.
Kita juga bisa meniru ustadzah wani piro Hidayat Nur Wahid dengan memberitakan ke seluruh penjuru dunia - dengan cara apapun sampai ditegur oleh Bambang Widjajanto bahwa tindakan membela dan menyesatkan informasi oleh LHI tak berguna - bahwa LHI tidak bersalah dalam melakukan korupsi. LHI tidak bersalah.
Tak hanya itu,dan harus ditambahkan bahwa kasus LHI adalah konspirasi dan pendzoliman terhadap diri LHI sendiri dan ujungnya adalah partai partai partai...ya partai agama PKS sebagai target. Ya mari beritakan bahwa LHI adalah korban kebodohan bangsa Indonesia, kebodohan para murid, yang tidak mencegah LHI berbuat mungkar dan bejat. Kita berdosa karena tak mengingatkan guru kita, junjungan kita, pepunden kita, ustadz kita dari berbuat bejat.
Maka menjadi benar apa yang dikatakan oleh Anis Matta bahwa para kader PKS dan juga bangsa Indonesia harus bertobat karena kesalahan LHI adalah kesalahan semua orang: kader, pimpinan dan pentolan partai, kita semua sebagai anak-anak LHI, kita sebagai murid yang taklid harus memohon ampun dan bertobat: tobatunnasuha.
Nah tiba pertanyaan berikutnya. Kalau LHI dipenjara bagaimana caranya agar ustadz LHI tetap sejahtera dan bahagia - sebagai upaya kita semua membuat beliau senang dan damai. Banyak cara yang bisa dilakukan.
Kunjungi beliau dipenjara Sukamiskin beramai-ramai setiap minggu - kalau perlu setiap hari. Nah, agar tak kesepian kita wajib menengok ustadz LHI dan mendengarkan ceramahnya di penjara. Kita bisa mengubah kamisan - setiap kamis - untuk hadir dalam tabligh akbar di dalam penjara. Kita ubah suasana penjara menjadi rumah perjuangan.
Lalu kita juga usulkan penambahan bilik cinta di setiap sel penjara. Ini soal hak azasi manusia. Septi Sinustika pun mengusulkan adanya bilik cinta. Itu hak azasi manusia dan paling penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bilik cinta birahi akan disalurkan di mana. Birahi dalam arti benar sebagai sesuatu yang alamiah dan manusiawi harus disalurkan. Tidak hanya bagi manusia di luar bui, semua manusia di dalam bui juga memiliki hak yang sama.