Lihat ke Halaman Asli

Ninoy N Karundeng

TERVERIFIKASI

Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Anis Matta dan Yusril Ihza Berebut Gelar Soekarno Muda

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yusril Ihza Mahendra sang profesor cerdas punggawa Partai Bulan Bintang (PBB) berebut gelar Soekarno Muda dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta. Kedua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apakah kelebihan dan kekurangan mereka dan siapa yang paling layak menyandang gelar tersebut dan apa gunanya?

Wah menarik sekali membandingkan Bung Karno, Yusril Ihza Mahendra dan Anis Matta. Lalu menentukan siapa pemenangnya. Menarik sekali. Gunanya sih untuk gagah-gagahan saja. Untuk itu kita lihat dulu satu per satu kelebihan Bung Karno. Setelah itu baru dibandingkan dengan Yusril dan Anis.

Pertama tentang bahasa. Bung Karno mengusai berbagai macam bahasa asing. Bung Karno menguasai bahasa Belanda, Jerman, Russia, China dan Jepang. Bahasa daerah di Indonesia yang dikuasai oleh Bung Karno terdiri dari berbagai macam bahasa daerah seperti Jawa, Bali, Sunda, Manado, Bengkulu, Melayu, Kei dan Banjar serta Ambon.

Nah, untuk ini Bung Yusril jelas kalah dibandingkan dengan Anis Matta soal kemampuan berbahasa Inggris. Bung Yusril agak belepotan bahasa Inggrisnya. Sementara Anis Matta lebih lancar sedikit saja. 1-0 untuk Bung Yusril.

Kedua, ketakwaan kepada Allah dan rekam jejak agama. Bung Karno menyuruh membangung masjid Istiqlal megah sebagai bentuk amal jariyah. Bung Karno pun waktu naik haji beramal berupa usulan menanami dan menghijaukan Padang Arafah dengan pohon dari NTT yang kelak bernama pohon Soekarno yang menghijaukannya.

Nah, untuk itu Bung Yusril menang karena banyak membantu membangun masjid di berbagai tempat di Indonesia. Anis Matta belum membangun satu buah mesjid pun di Indonesia meskipun kaya raya sejahtera bahagia dengan 11 anak dan dua istrinya. Bung Yusril pun anaknya cuma 3 dari satu istri. 2-0 untuk Bung Yusril.

Ketiga, pemahaman hukum. Bung Karno walaupun lulusan teknik dan sebagai insinyur, pamahaman tentang hukum luar biasa. Maka ketika ditantang tentang jika mau mendirikan negara Indonesia, di mana wilayahnya, maka Bung Karno menyebut semua jajahan Belanda. Bung Karno pula yang menyebutkan dan membangkitkan ‘kebangsaan' Indonesia dan menurunkan ‘bangsa-bangsa' yang ratusan jumlahnya seperti Jawa, Sunda, Batak, Gayo, Dayak, Manado, Papua, Bali, Lombok, China menjadi hanya ‘suku bangsa'.

Nah, untuk masalah hukum kenegaraan jelas Bung Yusril sepuluh tingkat dibandingkan dengan Anis Matta. Bung Yusril berkali-kali lolos dan memenangkan gugatan hukum dan mampu melihat keburukan sabotase KPU soal peserta pemilu legislative 2014 yang direncanakan oleh partai parlemen. Hasilnya PBB lolos setelah melalui perjuangan hukum. 3-0 untuk Yusril.

Keempat, Bung Karno penganut poligami. Pelaku dan pemraktek ajaran Sunnah Rasul khususnya urusan perkawinan dengan poligami. Untuk disamakan dengan Soekarno, Anis Matta yang mirip ya hanya urusan poligaminya saja memang.

Nah, dalam hal ini jelas Bung Yusril kalah dengan Anis Matta. Namun menurut survey, para lelaki yang poligami biasanya adalah suka korupsi. Contoh Luthfi Hasan Ishaaq 3 istri, Ahmad Fathanah 5 istri. Nah untuk itu kriteria melakukan poligami justru dianggap sebagai nilai negative. Jadi hasilnya juga sama. 4-0 untuk Yusril.

Kelima, kecerdasan. Bung Karno adalah tujuh tingkat di atas Anis Matta. Anis Matta cukup cerdas dan paling senang bersandar kepada ayat-ayat untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan Yusril Ihza Mahendra adalah pengacara yang brilian. Bung Karno enam tingkat di atas Yusril Ihza Mahendra.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline