Lihat ke Halaman Asli

Ninoy N Karundeng

TERVERIFIKASI

Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Bepe tentang Timnas dan Pemain ISL Tetap Disandera KPSI

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Bepe yang dengan lantang menyebut bahwa Timnas Indonesia ya Timnas Indonesia bukan Timnas PSSI atau KPSI yang mewakili Indonesia tampaknya akan memiliki momentum dan terwujud. Jujur bahwa dengan hadirnya pemain yang berlaga di kompetisi ISL yang dikuasai oleh KPSI La Nyalla Mattalitti, Timnas Indonesia diharapkan akan lebih kuat dan berjaya. Secara tidak langsung harapan Bambang Pamungkas itu bisa terwujud dengan adanya sikap PTS Menpora.

Langkah tegas Pemerintah c.q. PTS Menpora, Agung Laksono dengan melarang kompetisi berupa tidak diberikannnya izin kepolisian kepada ISL yang akan memulai kompetisi hari ini patut mendapat apresiasi. Alasan yang disampaikan pemerintah yang mencampuri urusan sepakbola atas restu FIFA dan AFC pun masuk akal. Pemerintah memaksa PSSI, aKPSI dan ISL dan IPL menyelesaikan masalahnya dari soal dualism sampai batas tahun 2014. Juga msalah hutang klub-klub kepada pemain. Langkah pelarangan oleh PTS Menpora ini diyakini bakal memaksa sepakbola Indonesia dalam kondisi parah. Pengorbanan paling besar - dan dirugikan lagi-lagi para pemain sepakbola.

Dengan tidak adanya kompetisi, maka para pemain sepakbola mengalami kerugian keuangan dan kerugian profesionalisme dan suasana kompetisi. Para pemain kehilangan kesempatan mengasah kemampuan dalam iklim kompetisi. Pemain sepakbola membutuhkan keteraturan latihan dan pertandingan agar kebugaran juga terjaga.

Langkah Menpora ini akan memberikan kesempatan bagi pembentukan Timnas Indonesia yang utuh. KPSI yang sampai saat ini masih melarang pemain ISL untuk bergabung dalam persiapan Timnas Piala Asia 2015. Dengan tidak adanya kompetisi, para pemain mengganggur atau hanya bermain untuk tarkam (antar kampung). Karenanya, KPSI tidak memiliki alasan untuk tidak membiarkan pemain ILS memerkuat PSSI. Andai KPSI akan membentuk Timnas KPSI, sudah barang tentu akan ditertawai banyak orang karena yang akan diakui yang memakai logo PSSI, bukan KPSI.

Inilah ironi sepakbola Indonesia, tanpa kompetisi ISL dan IPL, Indonesia membentuk Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2015. Semoga KPSI merelakan para pemain yang ada dalam genggaman dan kekuasaan La Nyalla Mattalitti sehingga para pemain sepakbola mendapatkan kesempatan membela Indonesia. Selain Pra-Piala Asia agenda penting lainnya adalah SEA Games Myanmar 2013.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline