Lihat ke Halaman Asli

Ninoy N Karundeng

TERVERIFIKASI

Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Andi Dibui, Ruhut Sitompul-Rhoma Irama Duet Capres: Seri Pilpres 2014

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Papi, apa makna Andi Mallarangeng masuk bui, dan pencalonan Ruhut Sitompul dan Rhoma Irama dalam Pilpres 2014?" tanya Monahara si remaja cantik jelita pada Sabung tukang sabung ayam Bangkok tetangga saya.

"Oh, itu menarik. Partai Demokrat kehilangan salah satu kader terbaiknya! PKB menemukan calon presiden terbaiknya," sahut Sabung dengan tenang sambil membelai leher ayam Bangkok.

Setelah Andi Mallarangeng akan masuk bui dipenjara selama 7 tahun, maka hilanglah kesempatan melihat Andi Mallarangeng mendampingi Ibas Yudhoyono sebagai cawapres pada pilpres 2014. Potensi putra mahkota Cikeas bernama Ibas Yudhoyono sebagai capres atau cawapres semakin menguat setelah Anas Urbaningrum pun akna terlempar dari bursa capres dan cawapres dari Partai Demokrat.

Partai Demokrat harus berani berbeda pandangan dengan orang awam agar kredibilitasnya meningkat. Seiring dengan dijebloskannya para petinggi Partai Demokrat, Nazaruddin, Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng, Hartati Murdaya Poo, dan sederetan nama yang bakalan menghuni hotel prodeo, maka untuk menaikkan elektabilitas PD, perlu dilakukan langkah darurat yang mampu meningkatkan perolehan suara Partai Demokrat.

Partai Demokrat harus meniru langkah yang diambil oleh para petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang tengah melirik Rhoma Irama sebagai salah satu kandidat bakal calon presiden. PKB dengan jeli melihat peluang berupa popularitas Rhoma Irama yang laku dijual dan terkenal di seantero Indonesia. Dalam pandangan naïf dan hebat petinggi PKB, Rhoma Irama dianggap punya elektabilitas tinggi dan laku jual. PKB sebagai partai terbuka yang dibidani Gus Dur dipaksa identik dengan Rhoma Irama.

Rhoma Irama adalah sosok sempurna untuk membangun pluralisme dan kebangsaan di Indonesia dengan sikap dan karakter yang rasis, anti keberagaman, sektarian dan primordialis. Empat sifat Rhoma Irama ini adalah karakter yang sedang dicari oleh sebagian besar rakyat Indonesia, menurut Rhoma Irama, FPI dan sekarang PKB. Rhoma Irama adalah calon paling ideal bagi pemberdayaan perempuan, kebebasan beragama, persatuan dan kemakmuran bangsa Indonesia.

Jadi, tidak ada manusia di Indonesia yang lebih baik dan lebih sempurna dari Rhoma Irama. Istilah partai dan politikus adalah Rhoma Irama sebagai salah satu putra terbaik yang dimiliki Indonesia. Maka pantaslah jika PPP dan PKB melirik Rhoma Irama sebagai salah satu kandidat calon presiden yang tak bakalan dipilih oleh rakyat.

Melihat kemungkinan suksesnya PPP dan PKB untuk mengusung Rhoma Irama, maka dengan hilangnya Andi Mallarangeng sebagai putra non-Jawa yang akan diusung oleh Partai Demokrat sebagai calon presiden, maka sebaiknya PD menunjuk kader terbaiknya sekaligus putra terbaik bangsa versi Partai Demokrat: Ruhut Sitompul sebagai calon presiden menggantikan bakal calon atau bakal calon kandidat presiden Andi Mallarangeng - yang sebelumnya akan di-head-to-head dengan Jusuf Kalla. Sayang Andi keburu mereguk ‘umpat kualat' berupa pernyataan tidak siapnya JK menjadi presiden tahun 2009 yang menimbulkan kemarahan di Sulsel - daerah asal Andi Mallarangeng dan JK.

Alasan yang bisa dicar-cari untuk mendukung Ruhut Sitompul sebagai calon presiden misalnya (1) popularitasnya yang hebat di Indonesia melalui Indonesia Layers Club, (2) orang luar Jawa - sebagai upaya pendidikan politik bahwa presiden tidak harus dari Jawa, (3) pendidikan politik untuk pasangannya cawapres Rhoma Irama yang menjunjung tingggi perbedaan keragaman suku, budaya, dan agama, (4) langkah drastis penyelamatan Partai Demokrat agar tokoh dengan integritas tinggi ini mendapat kesempatan memimpin bangsa secara demokratis untuk memimpin bangsa, (5) Bang Ruhut Sitompul adalah orang yang jujur dan tegas dalam hal pemberantasan korupsi, (6) memiliki keberanian bersikap dan berbicara apa adanya tanpa memikirkan akibatanya bagi lawan dan kawan - yang penting benar menurut Bang Ruhut Sitompul.

Nah, dengan demikian perpaduan duet Ruhut Sitompul dan Rhoma Irama ini akan menjadi lompatan besar bagi demokrasi dan keberagaman di Indonesia. Ruhut Sitompul yang luar Jawa dipasangkan dengan Rhoma Irama yang dari Jawa. Penyatuan duet ini juga bisa dijadikan alat belajar bagi Rhoma Irama.

"Siapa yang akan memilih mereka, Papi?" tanya Monahara si jelita dengan tertawa terbahak-bahak mendengan penjelasan Sabung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline