Lihat ke Halaman Asli

Ninoy N Karundeng

TERVERIFIKASI

Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Guru Paling Ngeblog dan Xi Jinping dan PKC untuk Admin Kompasiana

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai Komunis China (PKC) memilih Xi Jinping sebagai sekjen PKC yang baru. Dunia disuguhi Kongres PKC tanggal 8-10 November 2012. Sebanyak dua ribu lima ratus anggota perwakilan Partai Komunis China hadir dalam perhelatan sepuluh tahunan itu. Pemimpin PKC dan Presiden China, Hu Jintao, memberikan garis-garis perjuangan partai dan tantangan PKC ke depan dalam pidato terakhirnya. Selama sepuluh tahun Hu Jintao telah membawa perubahan wajah China yang kontras. Warga China kaya di perkotaan dan marjinalisasi warga miskin di pedesaan.

Di tengah perhelatan 10 tahunan itu, tongkat kekuasaan berpindah dari Hu Jintao ke Xi Jinping. Agenda utamanya adalah pergantian kekuasaan dari Hu ke Xi. Namun sesungguhnya tak ada yang menghebohkan. Semua orang tahu bahwa pemenangnya adalah Xi Jinping. Tidak ada pemilihan dalam u PKC. Rapat besar dan iven setiap satiap sepuluh tahunan itu hanya sandiwara dan pameran untuk menunjukkan ‘demokrasi' dalam PKC. Bahwa sesungguhnya PKC dan komunis menganut ‘demokrasi'. Namun yang ada sebenarnya ‘penunjukan' oleh segelintir orang yang mewakili PKC, bukan rakyat China.

Sembilan orang anggota Politbiro yang menunjuk Xi Jinping. Kini Xi hanya ditemani oleh 6 orang lain sebagai penguasa PKC dan China. Jadi hanya ada tujuh anggota teras Politbiro dalam Komisi Keamanan PKC. Xi secara otomatis ‘ditunjuk' dalam sandiwara Kongres itu.

Hal yang sama dilakukan oleh Admin Kompasiana dalam rangka Kompasianival 2012. Sejak pengumuman pertama, secara tendensius Kompasiana telah menunjuk Om Jay sebagai pemenang. Untuk itu dibuatkanlah iven Guru Paling Ngeblog. Tujuannya untuk memberi hadiah kepada Om Jay. Saya sejak pengumuman sudah menulis dalam ‘Tanggapan' atas Guru Paling Ngeblog, namun komentar saya yang menyatakan: "Sudah pasti pemenangnya Om Jay Kusumah" ternyata dihapus oleh Admin Kompasiana. Seharusnya Kompasiana tidak perlu memberi penghargaan khusus pada profesi guru. Profesi guru bukan hal yang istimewa sama sekali saat ini di Indonesia. Sertifikasi juga hanya penipuan untuk meningkatkan pendapatan, dan tak ada perubahan signifikan dalam dunia guru dan pendidikan.

Guru saat ini bukanlah ‘guru', untuk profesi pengajar dan tutor ini tak layak kata ‘guru' dipakai. Admin sejak awal memang sudah mengindikasikan untuk siapa dan apa iven yang cocok untuk orang-orang tertentu. Bukan untuk semua anggota Kompasiana. Itulah yang sesungguhnya yang saya sinyalir sebagai tujuan utama pelaksanaan acara Kompasianival.

Untuk apa pertandingan dan perlombaan dilakukan jika sudah tahu dan ditunjuk pemenangnya? Kompasianival tak ubahnya dalam berbagai segi ada sedikit kesamaan dengan Kongres PKC yang menunjuk Xi Jinping menjadi Sekjen PKC yang baru. Sama dengan ‘ditunjuknya' Om Jay, Wijaya Kusumah sebagai yang paling Ngeblog.

Bukan zamannya lagi yang paling Ngeblog didasarkan pada jenis pekerjaan. Bukan hanya guru. Pekerjaan apapun tak layak dihubungkan dengan penghargaan tentang paling Ngeblog. Bakat Ngeblog tak ada keistimewaan dengan pekerjaan pengajar atau tutor, apalagi menggunakan kata ‘guru', sementara di Indonesia sudah lama hanya ada sedikit ‘guru'. Yang ada hanya para pekerja yang berdiri di depan kelas dengan harapan sertifikasi!

Maka, PKC dan Admin Kompasiana telah melakukan pekerjaannya dengan baik. Menunjuk pemenang dari masing-masing iven dengan sempurna. Xi Jinping Sekjen PKC dan Guru Paling Ngeblog, Om Jay Wijaya Kusumah! Untuk Om Jay - tulisan ini ditujukan kepada Admin Kompasiana! Bukan untuk Om Jay. Anyway, tetap senang dan bahagia dengan kemenangan Om Jay atas penunjukan Admin Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline