Segala hal tentang Jokowi menjadi kontroversi. Sejatinya trah Jokowi adalah trah lelana-bioso-ing pangudi wicaksana sak wakersa gusti maha kuasa. Dalam trah tersebut Jokowi terlahir dari ‘orang biasa', namun positifnya Jokowi dinaungi bintang-bintang yang terdiri dari para anggota keluarga inti yang berbeda.
Dari trah ayahnya dan kekeknya ditarik ke atas, Jokowi berasal dari keluarga kalangan sentolo, dalam jabatan pasukan kerajaan-kerajaan Jawa, serdadu dan tentara. Untuk itu dia ditakdirkan untuk memiliki sifat tegas, cermat, lugas, dan disiplin tinggi.
Trah atau jalur dari Ibunya, setelah diterawang ternyata dari kakek ibu Jokowi ditarik tujuh generasi ke atas, salah satu kakeknya adalah seorang pejabat kerajaan yang bergelar Raden Mas RM, namun pada generasi keduanya menghilangkan gelar RM tersebut karena menilai gelar-gelar tersebut feodalistis. Demi menjaga keturunan yang berpikir demokratis, menghargai persamaan derajat kemanusiaan. Oleh sebab itu beberapa keluarga jauh Jokowi masih memiliki ikatan dengan keluarga besar dua kerajaan di Surakarta.
Melihat dua hal tersebut maka sudah digariskan bahwa Joko Widodo akan bersifat militeristik, artinya tegas namun sederhana. Kesederhanaan diambil dari trah ibu Jokowi yang rela melepas gelar RM di masa lampau. Terbukti dia menjalin hubungan dengan militer Prabowo, namun dia juga mengalahkan militer Bibit Waluyo dan Nachrowi Ramli. Hal ini disebabkan oleh kebesaran kakek-moyang darah militer Jokowi dari masa lampau yang demikian kental. Prajurit zaman dulu lain dengan prajurit sekarang. Untuk itu Joko Widodo akan selalu menang jika digandengkan dengan militer, namun harus ada unsur yang mengimbanginya. Dalam pilkada DKI, yang menggandeng Jokowi adalah Prabowo, unsur pelawannya Nachrowi Ramli. Nah, Nachrowi Ramli atau Nara ibarat siput di depan kancil dan singa di depan Proabowo. Tidak ada apa-apanya.
Karena kombinasi trah demikian, Jokowi ditakdirkan menjadi mukti, artinya menjadi terhormat dan berderajat. Dan sesuai dengan kelahirannya, Jokowi memiliki sifat seperti air, artinya dia bisa berubah-ubah wujudnya, awan, gas, salju, es, dst (itulah sebabnya Jokowi menentang pabrik es ditutup, Sari Petojo - itu perang ilmu halus antara Bibit Waluyo dan Jokowi yang tidak diketahui publik). Gaya api atau sifat api tak akan mampu menaklukkan air. Maka komporan, pembakaran emosi, menjelek-jelekkan, kebakaran, yang semuanya sifat api di DKI hanya menjadi bagian dari keterjebakan api dalam air.
Maka dalam Pilkada 2022, Joko Widodo bisa menjadi presiden jika ada dua unsur militer yang satu mendukung dirinya, yang satu melawan dirinya. Persis seperti Bibit Waluyo hadir hanya sebagai bahan bakar bagi Jokowi untuk menjadi besar. Maka sifat dan sikap nyinyir, merendahkan Bibit Waluyo tidak pernah ditanggapi dengan kemarahan oleh Jokowi. Itu disebabkan Jokowi tahu persis orang-orang militer hanya bagian dari bahan bakar alias energi positif yang akan mendorong nama besar Jokowi. Jadi Bibit Waluyo hanya menjadi semacam pengorban bagi Jokowi.
Ada satu hal lagi, dalam waktu dekat tahun ini atau awal tahun depan, menurut terawangan Ki Sabdopanditoratu akan ada orang terkenal sekaliber nasional akan meninggal dunia. Orang ini memiliki rumah menghadap ke arah tidak simetris dengan arah barat, timur, menyorong melawan arah mata angin, sehingga menyebabkan malapetaka; fengshuinya hancur akibat salah rumah, dan kematian menjelang dalam gelap warna senja. Silakan orang terkenal menghubungi Ki Sabdopanditoratu untuk menolak bala dan membenarkan fengshui rumah yang tidak jelas arah mata anginnya agar bisa menolak ‘bala' celaka yang datangnya semuanya dari Tuhan. Itu sunnatullah.