Lihat ke Halaman Asli

Ninoy N Karundeng

TERVERIFIKASI

Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Teror, Peringatan buat Amien Rais yang Kebal Lobby dan Pelawan Arus Rakyat?

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Politik itu kejam. Kekejaman telah dibuktikan oleh orang yang pernah dinilai baik dan dipuja oleh publik: Amien Rais. Amien Rais pun adalah pelaku politik dan korban politik kejam itu sendiri: Amien Rais gagal menjadi presiden. Publik tak melupakan catatan gemerlap Amien Rais sebagai tokoh reformasi. Publik pun masih ingat ketika Amien Rais menjadi dalang gagalnya Megawati menjadi presiden 1999 - akibat politik dagang sapinya - dan mengangkat Gus Dur sebagai puncak akrobatnya. Kini, di tengah perseteruan politik paling tajam, Amien Rais diteror. Apa latar belakang Amien Rais dan politik kontemporer sehingga Amien Rais diteror?

Terdapat tiga sebab internal dan eksternal yang memicu teror terhadap Amien Rais. Yakni (1) faktor kepribadian dan sikap politiknya (2) faktor politik pasca pilpres dan (3) faktor konspirasi politik untuk meningkatkan citra Amien Rais.

Pertama, faktor kepribadian dan sikap politiknya. Kepribadian Amien Rais yang berubah 180 derajat sejak menjadi Ketua MPR, telah mengubah pandangan Amien Rais. Jika awalnya Amien Rais adalah pejuang demokrasi, sejak itu sampai sekarang dia menjadi aktor politik dagang sapi - istilah yang dia perkenalkan untuk menggantikan istilah ‘horse trading'.

Awal masa reformasi eluan dan sanjungan serta kehormatan dialamatkan kepada Amien Rais. Pertengahan karir saat menjadi ketua MPR, Amien Rais menjadi bintang politik dengan berbagai prestasi mengamandemen UUD 45. Amien Rais dikenal sangat piawai dalam berpolitik. Sesuatu yang luar biasa dan tak terduga.

Setelah mundur sebagai Ketua Umum PAN, Amien Rais tetap memegang dan membawa gerbong PAN sebagai miliknya. Semua keputusan politik PAN adalah keputusan Amien Rais. Maka lobby-lobby ke PAN hanya akan efektif ketika Amien Rais memutuskan. Ketum PAN seperti Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa merasakannya hanya menjadi pion dan suruhan serta kaki tangan Amien Rais: semua keputusan strategis politik PAN ada di tangan Amien Rais.

Kondisi ini jelas membuat kalangan internal (dan eksternal) menyadari pentingnya Amien Rais dengan reaksi beragam: ada yang simpati dan ada yang antipati. Banyak yang diuntungkan dan dirugikan oleh polah Amien Rais dalam mencengkeram PAN.

Amien Rais tidak menyadari.

Kedua, faktor situasi politik pasca pilpres yang dimenangkan Jokowi-JK. Faktor politik yang tak menguntungkan PAN yang terbuang dari kursi pemerintahan membuat Amien Rais banyak kehilangan ‘pengaruh politik, sosial, ekonomi'.

Sejak lama, mahar, sumbangan, dan suntikan dana untuk PAN bukan barang aneh untuk berkiprah di PAN. Pendekatan keuangan PAN tidak seperti PKS - yakni menggantungkan pada para anggota legislatif dan simpatisan musiman. Contohnya: Soetrisno Bachir dikuruskan dan dikuras keuangannya dengan gelontoran uang untuk ‘beramal membesarkan PAN sebagai asset ekonomi dan politik Amien Rais'.

Situasi politik ini memengaruhi reaksi internal PAN dan eksternal PAN. Tumpukan simpati dan antipati semakin membumbung di tengah situasi politik dan ekonomi yang memiliki prospek membaik. Kalangan internal PAN pun gerah karena ‘janji dan propek berkuasa' hilang dan otomatis investasi ekonomi-politik gagal kembali modal dialami oleh para calon anggota dan anggota legislatif.

Kalangan eksternal yang dulu bersimpati kepada Amien Rais dari semua kalangan dan strata baik individu maupun kelembagaan menilai Amien Rais telah berubah menjadi kaki tangan asing - dikabarkan dia adalah pernah menjadi Komisaris Freeport - hanya mementingkan partai. Dukungan terhadap Pilkada DPRD Amien Rais mengecewakan dan membuat dia menjadi tokoh yang berubah 180 derajat: dari tokoh reformasi menjadi pembunuh demokrasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline