Lihat ke Halaman Asli

nino indrianto

Dosen IAIN Jember

Refleksi Kemerdekaan dan Hijrah

Diperbarui: 21 Agustus 2020   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dr. Nino Indrianto, M.Pd.

Saat ini kita berada pada dua momen yang bersejarah yaitu momen kemerdekaan Republik Indonesia dan momen hijrah. Kedua momen tersebut mengajarkan kepada kita arti perjuangan, arti pengorbanan, arti kemerdekaan dan semangat menuju kebaikan.

Kemerdekaan yang kita rasakan saat ini adalah hasil perjuangan, hasil pengorbanan harta, darah bahkan nyawa para pejuang bangsa ini. Mereka rela melakukan itu semua dengan satu tujuan yaitu meraih kemerdekaan dan terbebas dari penjajahan.

Demikian juga agama Islam yang telah sampai kepada kita dan kita peluk saat ini adalah berkat perjuangan dan pengorbanan nabi kita beserta para sahabat yang rela meninggalkan istri, anak, harta dan bahkan mempertaruhkan nyawanya demi tegaknya Islam. Nabi dan para sahabat rela meninggalkan kampung halaman yaitu kota Mekah menuju Yatsrib (dulu) atau Madinah (sekarang) agar terbebas dari intimidasi kaum kafir Quraisy.

Kita tidak lagi merasakan sengsaranya hidup di bawah penindasan, kita tak lagi merasakan beratnya mengusir penjajah, kita tak lagi berkorban untuk meraih kemerdekaan. Saat ini kita tinggal menikmati kemerdekaan. Maka pertama yang wajib kita lakukan adalah bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala. 

Sebagaimana dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 bahwa kemerdekaan yang kita raih saat ini adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Yang kedua, kita wajib berterima kasih kepada para pejuang dan para mujahid yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan tanpa ikut merasakan kemerdekaan. 

Selanjutnya, bagaimana cara kita bersyukur? Yaitu dengan melanjutkan perjuangan para pahlawan yaitu dengan mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan apa yang diridhoi Allah subhanahu wa ta'ala.

Setiap anak bangsa apapun profesinya berhak dan wajib mengisi kemerdekaan Indonesia. Bagi seorang pelajar atau mahasiswa maka cara mengisi kemerdekaan adalah dengan belajar yang rajin. 

Bagi para pendidik guru dosen maka perjuangan saat ini adalah mencerdaskan para peserta didiknya. Bagi pejabat maka perjuangan dalam mengisi kemerdekaan adalah dengan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya, tidak korupsi dan bertanggung jawab atas amanah yang diembannya. 

Begitu juga para pedagang, para pengusaha, para petani mereka pun berhak dan juga wajib mengisi kemerdekaan negara kita ini dengan cara bekerja profesional, jujur, dan ikhlas bekerja karena Allah. Ini lah jihad dan hijrah kita saat ini. 

Jihad tidak mesti berperang di medan perang, hijrah tidak mesti meninggalkan kampung halaman. Berbuat terbaik yang bisa kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan agar Indonesia lebih maju, bermartabat, lebih makmur dan sejahtera itu juga bagian dari jihad dan hijarah. Dengan demikian, kita akan mendapatkan derajat yang mulia di sisi Allah subhanahu wa ta'ala sebagaimana di dalam surat at-Taubah ayat 20 Allah berfirman:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline