Lihat ke Halaman Asli

Anda Warga Jakarta? Siapkan Barang Ini

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudah 2 kali diawal tahun Jakarta banjir cukup besar dengan blow up media yang luar biasa. Baik penderitaan masyarakat maupun upaya yang sedang dilakukan sang Gubernur, Joko Widodo. Meski titik banjir awal tahun ini berkurang dibandingkan titik tahun lalu, tetap saja menyengsarakan.

Pun demikian dengan saat DKI Jakarta masih dipimpin Fauzi Bowo. Banjir terutama bagi warga yang tinggal dibantaran sungai was-was dan mengungsi ketika air bah menenggelamkan rumah mereka. Sepertinya para penduduk kota Jakarta harus mulai terbiasa atau bahkan sudah terbiasa dengan banjir?

Dibeberapa kampung mereka selalu siap tetapi faktanya masih ada saja korban terutama penyakit akibat banjir. Mulai gatal-gatal, susah makan, stres dan lainnya. Daripada begitu sebaiknya penduduk Jakarta perlu menyiapkan beberapa barang untuk mengantisipasinya. Menunggu pertolongan BPBD terlalu riskan apalagi bila cepat dibantu, kalau tidak?

Barang-barang yang perlu disiapkan diantaranya (1) pelampung entah berbentuk rompi maupun ban. Kalau punya uang sisa sebaiknya beli sesuai jumlah jiwa dalam rumah. Banjir bisa datang tiap saat tanpa memberitahukan. Jika ada pelampung, maka bisa segera menyiapkan diri.

(2) kapal karet kecil bagi yang mampu. Ini penting untuk proses evakuasi. Bila terlalu mahal bisa patungan dengan tetangga. Atau Pemprop DKI menganggarkan tiap 2 atau 3 rumah rawan banjir disediakan perahu karet. (3) buku saku jalur evakuasi, supaya tahu benar harus menyelamatkan diri kemana. Jadi mengungsi bukan mengarah ke daerah banjir yang lebih parah.

Banjir di DKI disebabkan banyak hal seperti tingginya curah hujan, kurangnya daerah resapan, sampah, daerah hulu yang penuh dengan bangunan, sedimen sungai dan lainnya. Tata ruang kota Jakarta sendiri sudah lama tidak ditegakkan. Jalur hijau, danau, bantaran sungai, taman banyak beralih fungsi. Anggaran daerah tidak dialokasikan bagi pemeliharaan lingkungan.

Akibatnya ibu kota kebanjiran dan kerugian mencapai trilyunan tiap hari. Padahal anggaran itu bisa dialokasikan bagi penertiban atau penegakan RUTRK. Semoga Jokowi bisa mengatasinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline