Lihat ke Halaman Asli

2 Bulan, Novel Anak Ini Cetak Ulang

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13988187701881925410

Tidak ada kata lain yang kami ucap kecuali rasa syukur luar biasa atas nikmat yang Tuhan berikan. Novel karya anak kami yang berjudul "London, OMG! dalam kurun waktu 2 bulan ternyata sudah cetak kedua kalinya. Terima kasih pada para pembaca Novel anak dimanapun berada atas respon yang diberikan.

Sebenarnya proses penerbitan novel ini sama seperti sebelum-sebelumnya penuh liku dan menunggu. Alhamdulillah pada Februari 2014 Novel ke 3 ananda Anugrah Rawiyah Salma diterbitkan oleh Noura Books. Ya, sebelumnya sudah 2 novel yang terbit yakni Are You OK Grandma (Bentang Belia) dan The Little Queen (Noura Books).

[caption id="attachment_305163" align="aligncenter" width="356" caption="Terbit Februari dan April sudah cetak kembali"][/caption]

Seperti pada surat pengantar penerbit, dijelaskan bahwa buku diproduksi 5000 eksemplar dan dijual dipasaran seharga Rp 28.000. Penulis mendapat royalti tiap 6 bulan sekali yang langsung ditransfer ke rekening bank. Pada buku sebelumnya memang tidak pernah mengalami hal ini. Semua hanya cetak sekali meski kami tetap mensyukurinya.

Kemarin siang, istri terkejut menerima paket novel itu kembali sebab 2 bulan lalu sudah menerima. "Ini mengirim double, ada salah cetak atau apa" pikir ibunya. Lantas buku yang terbungkus plastik dibuka, rupanya dilembar dalam tertulis cetakan kedua bulan April 2014. Nah saat diberitahukan pada ananda kami, responnya biasa saja. "Oh ya tho" itu saja.

Novel London OMG! sejatinya karya ke 8 sebab ada 5 buku Kumcer ananda kami sebelumnya yaitu 3 Kumcer tulisan sendiri (Hadiah Dari Papa dan Namaku Bukan Si Kribo diterbitkan Tiga Ananda/Tiga Serangkai serta Car Free Day terbitan KKPK/DAR! Mizan) serta 2 Kumcer keroyokan (Semua Sayang Daisi dan Sahabat Dari Timur terbitan Indiva).

Kami menekankan untuk konsistensi berkarya apalagi selepas usia Sekolah Dasar tak banyak penerbit yang menerima karya anak SMP. Anak ini pemalu jadi ada tantangan tersendiri dalam publikasi karyanya. Lha yang di upload di facebooknya aja ga lebih dari 2 buku.

Jadi bapak ibunya yang harus aktif untuk "jualan" buku-bukunya. Jangankan upload Kumcer atau Novel karyanya, lha memberi hadiah teman saat ulang tahun berupa karya dia saja malu. Anak ini memang cukup sederhana, sekolahpun masih bersepeda walau agak jauh.

[caption id="attachment_305164" align="aligncenter" width="382" caption="Bareng adiknya nunjukin cover novel"]

1398818853654036198

[/caption]

Mendorong anak menulis memang tidak gampang apalagi kini usianya makin bertambah. Kami terus berupaya mendorong keaktifannya membuat cerita agar bakatnya tidak hilang begitu saja. Disisi lain, juga kami jaga supaya tidak besar kepala dan tetap rendah hati. Dirumah harus tetap hormat sama yang tua termasuk kakaknya dan menyayangi yang muda seperti sikap pada adiknya.

Meski kami yakin ke depan masih banyak ujian, setidaknya tiap orang tua pasti punya bayangan, mimpi dan harapan kelak anaknya sukses. Sukses itu maknanya tidak selalu bergelimang harta tetapi yang lebih penting yaitu mampu melewati tantangan hidup. Berbagai pelajaran hidup yang dituliskan oleh Kompasianer sungguh menjadi sisi yang juga kami pelajari dalam membentuk keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline