Lihat ke Halaman Asli

Opini: Profesionalitas Media dalam Memberitakan Aksi Demonstrasi Mahasiswa 11 April 2022

Diperbarui: 13 April 2022   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Ninna Khairina Lihawa

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengklaim jika demonstrasi yang digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (11/4), berjalan lancar dan kondusif.


aksi kemarin merupakan lanjutan dari aksi BEM SI pada 28 Maret 2022 lalu yang intinya menolak wacana penundaan Pemilu atau amandemen Pemilu, mengkaji Ulang UU IKN hingga menjaga stabilitas harga bahan pokok.

dikutip dari liputan6.com menyebut jika apa yang menjadi tuntutan telah diterima langsung oleh Pimpinan DPR RI, Sufmi Dasco, Rahmat Gobel, dan Lodewijk di dampingi Kapolri RI, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Menurut saya pemberitan diberbagai platform digital sudah sesuai dengan standart jurnalistik indonesia, berita yang disampikan sudah akurat dan bergerak cepat dalam menyampaikan berita.

Namun, lain hal dengan pemberitaan Ade Armando yang menurut saya tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik yaitu menunjukkan unsur kekerasan dan unsur provokasi.

Hal ini berdampak pada masyarakat yang pro kontra dalam peristiwa ini. perdebatan kedua belah pihak di berbagai media sosial.

Meskipun sering dijuluki fabrikasi kontroversi, Ade Armando tetap menjadi korban. Tidak ada pengecualian terhadap kekerasan. Kabar baiknya pelaku sudah ditangkap oleh aparat.

Ciptakan suasana demo yang koperative dan kondusif, tunjukkan karakter mahasiswa yang tidak mudah terprovokasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline