Integrasi antara agama dan sains merupakan topik yang menarik perhatian banyak orang. Walaupun ada banyak perbedaan agama yang ada di sekitar kita, tidak menutup kemungkinan bahwa agama tidak penting, karena peran agama itu sangat penting dalam menentukan arah jalan hidup manusia. Integrasi antara agama dan sains memiliki hubungan yang sangat erat karena keduanya saling berkaitan dan saling melengkapi. Ilmu pengetahuan dan alam dalam pandangan islam, berkesinambungan dengan tuhan dan agama, sehingga integrasi antara keduanya ialah sesuatu yang mungkin adanya, karena dilandaskan pada gagasan ketuhanan yang maha esa (tauhid) (Arifudin et al., 2016).
Integrasi sains dan agama dapat dilakukan dengan menggabungkan nilai-nilai agama dengan sains, membangun paradigma keilmuan yang mengintegrasikan sains dan agama, serta memadukan sains dengan nilai-nilai agama dalam konteks pengembangan kurikulum yang dapat memunculkan hasrat peserta didik dan kemampuan untuk melakukan penelitian pada bidang sains agar bisa menemukan titik sambung dengan realitas objektif dalam wilayah agama (Naja et al., 2021). Selain itu, terdapat beberapa pendekatan yang dapat dapat digunakan, seperti model pembelajaran berbasis masalah, pendekatan interdisipliner yang mengintegrasikan sains dan agama dalam pembelajaran, pendekatan tauhid ataupun pendekatan holistik (Chanifudin & Nuriyati, 2020).
Dalam konteks pendidikan islam, intergrasi antara agama dan sains memiliki implikasi yang penting terhadap pendidikan islam, yang dapat dilakukan melalui pengembangan kurikulum dengan cara menggabungkan antara agama dan sains. Hal tersebut dapat membantu siswa untuk memahami hubungan antara agama dan sains secara menyeluruh dan dapat mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan agama. Selain itu, integrasi antara agama dan sains dapat dilakukan melalui pengembangan metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif, sehingga siswa dapat memahami konsep-konsep agama dan sains dengan lebih mudah.
Namun, disamping integrasi agama dan sains yang memiliki sebuah implikasi, juga memiliki suatu tantangan yang perlu diatasi. Adapun tantangan terbesar nya adalah terdapat konflik antara agama dan sains, konflik tersebut terjadi karena adanya perbedaan pandangan tentang kebenaran dan metode pengetahuan anatara agama dan sains. Oleh karena itu, integrasi antara agama dan sains membutuhkan upaya yang kuat yang dapat dilakukan melaui beberapa pendekatan diatas.
Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa integrasi antara agama dan sains adalah hal yang penting dan dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, seperti pendekatan holistik, tauhid, dan interdisipliner. Integrasi antara agama dan sains memiliki implikasi yang penting terhadap pendidikan islam, namun juga memiliki tantangan yang perlu diatasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperkuat integrasi antara agama dan sains melalui pendekatan-pendekatan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Arifudin, I., Tarbiyah, F., Uin, K., Gunung, S., & Bandung, D. (2016). Integrasi Sains dan Agama serta Implikasinya terhadap Pendidikan Islam. Edukasia Islamika, 1, 161.
Chanifudin, C., & Nuriyati, T. (2020). Integrasi Sains dan Islam dalam Pembelajaran. ASATIZA: Jurnal Pendidikan, 1(2), 212--229.
Naja, H., Rizqi, A. N., Zahroh, R. D., Mahardika, A. A., & Hidayatullah, A. F. (2021). Integrasi Sains dan Agama (Unity of Science) dan Pengaplikasiannya terhadap Penerapan Materi Reproduksi dan Embriologi. Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi, 13(2), 70.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H