Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Anak-anak Punya Masa Emas Juga Lho..!

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anak adalah makhluk yang lahir dari sepasang orang tua. Anak adalah manusia yang belum dewasa. Anak adalah titipan Allah swt. Anak adalah amanah bagi orang tua. Anak juga merupakan masa depan orang tua dan bangsa. Dari sudut perkembangannya, sejak anak dilahirkan sampai tahun-tahun pertama, anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Para ahli berpendapat bahwa perkembangan pada tahun-tahun awal lebih kritis dibandingkan dengan perkembangan pada tahun-tahun selanjutnya, sehingga dikatakan bahwa masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai seorang manusia. Para ahli neuroscience mengemukakan bahwa, sejak mereka dilahirkan telah memiliki milyaran sel neuron yang siap dikembangkan.

Anak akan mengalami suatu periode yang dinamakan sebagai masa keemasan anak saat usia dini, saat mereka berusia kira-kira 7 sampai 11 tahun, di mana saat itu anak akan sangat peka dan sensitive terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Masa ini sering disebut masa intelektual karena anak haus akan pengetahuan baru. Minatnya sangat besar akan peristiwa yang terjadi di sekitarnya, dan anak berusaha menerangkan kejadian-kejadian tersebut secara objektif dan rasional.

Secara garis besar, Piaget mengelompokkan tahap-tahap perkembangan kognitif seorang anak menjadi 4 tahap: tahap sensorimotor, tahap praoperasi, tahap opera konkret, dan tahap operasi formal. Masa ini disebut konkret operasional karena anak membutuhkan objek yang jelas supaya bisa berpikir secara logis. Bila anak harus menyelesaikan problem secara verbal maka ia akan menemukan kesulitan.

Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana kemampuan berfikir anak berkembang dan berfungsi. Masa kanak-kanak akhir menurut Piaget tergolong pada masa operasi konkret di mana anak berfikir logis terhadap objek yang konkret. Berkurang rasa egonya dan mulai bersikap social. Terjadi peningkatan pemeliharaan, misalnya mulai mau memelihara alat permainannya. Mengelompokkan benda-benda yang sama. Memperhatikan dan menerima pandangan orang lain. Materi pembicaraan lebih ditujukan kepada lingkungan social, tidak pada dirinya sendiri. Berkembang pengertian tentang jumlah, panjang, luas dan lebar. Anak mengetahui volume suatu benda padat atau cair meskipun ditempatkan pada tempat yang berbeda bentuknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline