Moral dan sikap yang baik merupakan beberapa nilai luhur yang telah ditanamkan sejak dahulu dalam jiwa anak-anak bangsa yang kini sedikit demi sedikit mulai terkikis dan tergantikan seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat dan dapat dinikmati oleh siapa saja tanpa terkecuali. Pada masa sekarang ini, mengakses internet sudah menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan lagi bagi masyarakat, yang kini telah dimudakan dengan hadirnya smartphone dengan berbagai tipe dan merk serta berbagai kemudahan yang ditawarkan untuk menjalin komunikasi antar daerah bahkan hingga antar benua.
Perkembangan teknologi ini membawa pengaruh positif dan negatif bagi masyarakat, terutama remaja yang masih dalam masa pencarian jati diri. Dengan adanya berbagai fasilitas tersebut akan mempermudah siswa untuk berhubungan dengan teman-teman sejawatnya serta mencari informasi tentang perkembangan yang ada, baik yang bersifat nasional maupun internasional, Namun, pada zaman globalisasi sekarang ini penggunaan sosial media lebih banyak memberikan pengaruh negatif terhadap kepribadian remaja bahkan mampu membuat anak-anak lebih cepat “dewasa” daripada umur yang semestinya, karena dalam sosial media tidak ada batasan umur yang jelas bagi penggunanya, dan mereka lebih banyak mengkonsumsi sajian yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan untuk membentuk kepribadian remaja yang memang sedang berada pada tahap pencarian jati diri dan baru akan mengenal dunia luar.
Remaja yang sudah mulai mengenal sosial media akan mulai asik dengan dunianya sendiri ditambah lagi dengan adanya berbagai game online yang disediakan dalam berbagai media social seperti get rich, criminal case, dan lain sebagainya sehingga tanpa menyadari bahwa mereka telah mengabaikan dunia nyata yang merupakan tempat yang seharusnya untuk bersosialisasi dengan lingkungan dan teman sebayanya. Maka tidak heran jika banyak remaja yang mengabaikan kebahagiaan masa remajanya dan lebih memilih membangun dinding bagi dunianya sendiri, dunia yang sesungguhnya tidak nyata. Tidak hanya sampai disitu remaja yang telah terpengaruh media social akan cenderung mementingkan diri sendiri karena secara perlahan mereka telah menjauh dari lingkungan mereka tanpa sadar mereka telah menjadi seorang yang penyendiri serta mulai menyerap dan perlahan mengikuti apa yang mereka lihat dan dengar dari media sosial tanpa memikirkan danpak negative dari perbuatannya.
Remaja yang merupakan tonggak harapan bangsa ini harus diarahkan untuk menjadi insan yang mampu menyikapi perubahan zaman yang terus berkembang tanpa harus tertinggal di belakang dan hanya menjadi penonton tanpa berbuat. Dalam hal ini, peran orang tua dan lingkungan sangatlah penting untuk membimbing dan mengawasi remaja dalam menggunakan teknologi, khususnya media social yang ada sehingga tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan serta membawa pengaruh negative terhadap kepribadian anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H