Menjadi sebuah ikon dari kisah-kisah legendaris tentunya memiliki sebuah esensi dan peranan dalam kehidupan sosial budaya kita sebagai manusia.
Kisah legendaris yang berakar dari mitologi Nordik dan menjadi cerita rakyat Skandinavia ini sama halnya dengan kisah-kisah legenda yang berada di seluruh dunia. Sarat akan pesan.
Troll berkembang sekitar abad ke 9 hingga 11 Masehi. Penggambaran sebagai makhluk dengan karakter raksasa dan tidak memiliki kepandaian menjadikan Troll sebagai simbol kekuatan alam dalam mitos Nordik tersebut, identik dengan kondisi alam yang terdapat di Norwegia dan Skandinavia. Hijaunya alam seolah terwakili oleh peranan Troll dalam kestabilan untuk menjaga lingkungannya.
Tidak berbeda dengan kisah legenda di Indonesia, Troll juga dihubungkan dengan dunia ghaib yang hidup berdampingan dengan manusia.
Memiliki tugas sebagai penjaga alam yang selalu bekerja di malam hari, menggambarkan bahwa semesta meregenerasi kehidupan mulai dari sel yang terkecil hingga kehidupan yang terlihat oleh mata menjadi efektif dan berkembang di malam hari.
Kita sebagai Troll-troll yang mampu bergerak di siang hari, sepertinya harus menginstirahatkan tubuh kita dengan maksimal di malam hari agar seluruh sel dalam tubuh kita dapat teregenari dengan baik dan sempurna. Kita adalah Troll masa kini yang terwakilkan oleh kisah legendaris tersebut.
Semoga kita menjadi Troll yang bisa menjaga kestabilan ekosistem tubuh kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H