Awal mula perjalanan hidup manusia memang berbeda beda prosesnya, ada yang ditakdirkan selalu berkecukupan, adapula yang ditakdirkan serba kekurangan, namun demikian tak ada seorang pun yang mampu merubah takdir-Nya.
Kisah seorang wanita punya anak 3, dalam perjalanan hidupnya dilaluinya dengan suka cita, tak ada yang aneh dan semua aktivitas berjalan normal, seiring berjalan waktu kehidupan ekonominya sedang tidak stabil, semenjak suaminya di PHK pada masa corona, kehidupan ekonominya semakin tidak stabil.
Ditengah kesulitan ekonomi keluarga yang dialami oleh wanita beranak 3 ini, dengan suaminya selalu berusaha mencari penghasilan dengan cara berjualan apa saja yang bisa di jual segala ide pernah dicoba, namun Alhamdulillah hanya cukup untuk kebutuhan sehari hari saja, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan anak keduanya di pesantren mereka harus cari pinjaman kesana kemari agar bisa terpenuhi.
Suatu hari wanita beranak 3 ini mengalami rasa sakit dibagian perut sebelah kanan bawah, tapi karena banyaknya aktivitas dia tidak begitu menghiraukan nya, walaupun sesekali dia bertanya kepada teman atau keluarga nya tentang nyeri yang dialaminya, namun beberapa keluarga menyarankan untuk diperiksa dia selalu mengabaikan nya, sehingga suatu hari dia merasakan ada benjolan didalam perutnya teraba dan agak besar, dan nyeri sampai menjalar ke kaki juga panggul, barulah wanita ini mau diperiksa ke puskesmas, awalnya takut tapi karena di rasa sudah sangat sakit apalagi ketika lagi haid sakitnya tuh sangat luar biasa, lalu dia dan suaminya memberanikan diri untuk pergi ke puskesmas terdekat, dan dktr menyarankan utk meminum obat Sampai habis, lalu kontrol lagi setelah habis obatnya.
Karena nyeri yang masih ada lalu seminggu kemudian wanita ini kontrol lagi ke puskesmas dan ternyata dktr menyarankan untuk pergi ke dokter spesialis kandungan untuk di USG, hari itu juga dia pergi ke klinik terdekat untuk di USG. Lumayan lama menunggu antrian, tibalah saatnya namanya dipanggil, seketika pemeriksaan USG pun di lakukan dan ternyata hasilnya sangat mencengangkan, "ada kista ovarium dextra multiple" kata dktr, dan ukuran terbesar 4,5 cm dan harus segera di operasi dan tanpa basa basi dktr langsung memberikan surat rujukan ke salah satu rumah sakit swasta lewat jalur umum, dikarenakan tidak punya kartu BPJS akhirnya dia dan suaminya TDK mengikuti saran dari dktr tersebut. Malam itu juga dia dan suaminya mengabari keluarga tentang berita kurang baiknya itu, dan keluarga memutuskan untuk menghubungi salah satu tetangga yang punya kenalan untuk membuat BPJS yng bisa satu atau dua hari bisa jadi, dan ada seorang lelaki yang menyanggupinya bahkan menyuruh wanita ini untuk pergi ke RSUD langsung tanpa basa basi dan pikir panjang wanita beranak 3 ini memenuhi anjuran yang diberikan, dan ternyata disana hanya diperiksa dan diberi obat anti nyeri dan disuruh untuk pulang kembali dan menyarankan untuk ke poli kandungan lagi.
Singkat cerita wanita ini pulang dengan keluarga nya, berharap agar BPJS bisa langsung aktif dalam beberapa waktu dekat, namun ternyata orang tersebut tidak kunjung memberikan kepastian tentang BPJS dan malah menyarankan untuk di USG lagi, dengan tujuan agar punya surat rujukan untuk di operasi ke Rumah Sakit Umum Daerah.
Lalu wanita ini pun di USG kembali dan hasilnya malah semakin membesar kistanya kini berkembang menjadi 7cm dan terdapat pula endometriosis dan itu yang membuat wanita ini merasakan Sakit di bagian bawah perut. Pada waktu itu dokter menyarankan untuk di lab terlebih dahulu untuk mengetahui kista jinak atau ganas. Tapi karena kendalanya itu tidak memiliki biaya akhirnya pergi ke lab pun tertunda.
Lalu suaminya menghubungi kembali org yang berjanji akan menolong nya walau tanpa kartu BPJS tapi tindakan operasi bisa dilaksanakan tanpa biaya, katanya.
Orang tersebut menyarankan agar wanita dengan penyakit kista ini untuk tidak pergi ke lab nanti saja sekalian ditindak di rumah sakit. Karena biaya laboratorium CA 125 lumayan mahal untuk ukuran keluarganya, akhirnya diterima lah saran tersebut.
Namun demikian, setelah seminggu lamanya belum ada kepastian bahwa akan ada tindakan selanjutnya. Orang tersebut hanya memberikan virtual akun BPJS lewat file.
Dan sampai saat ini tgl 26 Oktober 2024 sudah berjalan 2 Minggu dari vonis kista, belum ada tanggapan apapun dari orang tersebut dan BPJS pun belum bisa digunakan karena belum aktif. Padahal suaminya membayar lunas semua kartu BPJS yang telah dibuatkan nya dengan harga di atas normal. Berharap pembuatan lebih cepat dari biasanya, karena dia menyanggupinya.