Lihat ke Halaman Asli

Pengharaman Babi Bagi Umat Muslim

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Benar. Ilmu Allah meliputi segalanya. Jika dibandingkan pengetahuan kita dengan ilmu Allah seperti burung yang mencelupkan paruhnya kedalam air laut. Tetes air yang tertinggal di paruh burung adalah pengetahuan kita, sedangkan sisa air lautnya adalah ilmu Allah. Maka sungguh tidak pantas bagi manusia merasa sok tahu dengan kebodohannya.

Ide tulisan ini muncul karena banyaknya kesalah pahaman yang beredar tentang pengharaman babi dan anjing yang ada pada umat muslim. Sebagaimana yang pernah saya baca di sebuah artikel pada sebuah blog, yang mengatakan kebohongan agama Islam, karena bagaimana Tuhan yang katanya menciptakan segalanya, telah berlaku tidak adil pada ciptaannya sendiri dengan mengharamkannya (anjing dan babi).

Saya ingin mempertegas hal ini, untuk melihat apakah benar Tuhan (Allah) yang Maha Suci telah berlaku tidak adil. Satu hal yang perlu kita semua ketahui adalah bahwa salah satu hal yang mustahil bagi Allah adalah berlaku zalim. Maka tidak mungkin Allah akan berlaku zalim pada anjing dan babi, karena mereka juga adalah ciptaan_Nya.

Dalam S. Al-Maidah ayat 3 Allah berfirman

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.”

Jelas dalam ayat tersebut Allah menyatakan keharaman memakan daging babi. Tapi tidak berarti dengan pengharaman memakan daging babi berarti mengharamkan hewan tersebut, sehingga umat muslim berhak memusuhinya dan menyakitinya. Malah kalau dilihat dari segi amannya, babi hidup lebih aman dari pada sapi dan kambing, karena mereka kemudian tidak disembelih, sehingga mereka hidup lebih bebas.

Selain itu perlu diketahui anatomi tubuh babi tidak memiliki leher. Sedangkan hewan ketika disembelih adalah pada lehernya sehingga organ-organ lainnya tetap utuh. Hal ini menyebabkan ketika hewan meninggal adalah karena kehabisan darah, bukan karena cedera pada organ vitalnya. Sementara ketika babi disembelih maka yang terjadi adalah merusak organ vitalnya seperti hati, jantung dan otak, karena tidak disembelih pada leher yang mereka tidak memilikinya. Yang terjadi adalah hewan tersebut meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam urat nadinya dan mencemari daging. Hal ini dapat menyebabkan dagingnya tercemar oleh uric acid, sehingga dapat menyebabkan daging beracun. Allah yang Maha Kuasa, telah menciptakan semua dengan kesempurnaan. Karena babi haram dimakan, maka Dia tidak menciptakannya memiliki leher.

Secara ilmiah, ilmu pengetahuan juga telah membuktikan keharaman daging babi untuk dikonsumsi. Disini saya berikan data, yang saya copy-paste dari berbagai sumber:

1. Dagingnya berbau pesing

Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi. Menurut sebuah penelitian, bau tersebut disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dagingnya.

2. Hewan yang sangat rakus.

Tahukah Anda kalau babi melahap semua makanan yang ada di hadapannya? Jika makanan itu telah habis dan dia kekenyangan, apa yang telah dimakannya itu dimuntahkan kembali, dan kemudian muntahan itu dimakannya lagi. Bahkan jika lapar, kotoran pun dimakan, termasuk kotorannya sendiri, kotoran manusia, dan kotoran hewan lain. Yang lebih menjijikkan, hewan ini juga senang kencing sembarangan, termasuk kencing pada makanan yang akan disantapnya.

3. Gemar makan tanah

Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang gemar memakan tanah. Dia memakan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang lama jika tidak dicegah. Tak heran jika kulit orang yang suka memakan daging babi ada yang menguarkan bau tidak sedap.


4. Dagingnya mengandung cacing berbahaya

Mungkin karena pola hidup dan pola makannya yang jorok, daging babi mengandung cacing pita yang berbahaya bagi kesehatan. Cacing ini berkembang di usus 12 jari manusia. Dalam beberapa bulan, cacing itu akan menjadi dewasa dan berkembang biak. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar 1.000 ekor dengan panjang antara 4 – 10 meter, dan terus hidup di tubuh manusia. Cacing ini mengeluarkan telurnya melalui kotoran yang dikeluarkan manusia saat BAB (buang air besar).

5. Penyebab utama kanker anus dan kolon

Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia seperti Cina dan India. Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1.000 jiwa.

(dari berbagai sumber)


Haramnya babi bukan karena hal itu saja. Tetapi ada sifat Babi yang sangat diharamkan untuk umat Islam?

Ilmuwan        :  Apakah itu?

Ulama             : Coba anda buat 2 (dua) kandang.

Dimana 1 (satu) kandang isi dengan 2 (dua) ekor ayam jantan dan 1 (satu) ekor ayam betina. 1 (satu) kandang lagi isi dengan 2 (dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina.

Apakah yang terjadi pada masing2 kandang tersebut? Bisakah anda menerkanya!!!

Ilmuwan        :  Tidak bisa!!!!????

Ulama             :  Mari kita lihat bersama-sama sekarang.

Pada kandang pertama dimana ada 2 (dua) ekor ayam jantan dan 1 (satu) ekor ayam betina, yang terjadi adalah 2 (dua) ekor ayam jantan tersebut berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1 (satu) ekor ayam betina tersebut sampai ada yang menang dan kalah. Dan itu sesuai dengan Kodrat dan Fitrah manusia diciptakan Allah SWT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline