Aku masih ingat hari pertama aku memutuskan untuk belajar bahasa Korea. Itu adalah hari ketika secara resmi menyebut diriku sebagai seorang RMY, penggemar BTS. Awalnya, kecintaanku pada BTS hanyalah perasaan kagum pada musik dan penampilan mereka. Namun, seiring waktu, rasa ingin tahu tentang makna di balik lirik lagu dan keinginan untuk memahami wawancara serta konten mereka tanpa terjemahan mulai tumbuh.
Semuanya dimulai di kamar kecilku yang dipenuhi poster-poster BTS dan beberapa merchandise sederhana. Sebagai penggemar, aku tak hanya menikmati musik mereka, tetapi juga merasa terhubung dengan pesan yang mereka sampaikan. Lagu-lagu seperti Spring Day, Epiphany, dan Magic Shop membawa pesan yang begitu dalam, hingga aku merasa ada keinginan untuk benar-benar memahami setiap kata yang mereka nyanyikan.
Aku ingat suatu malam ketika menonton salah satu konser mereka secara daring. Dalam segmen di mana para anggota berbicara kepada penggemar, aku merasakan emosi mereka meski tidak sepenuhnya memahami kata-kata mereka. Saat itu aku berpikir, "Bagaimana jika aku bisa memahami semuanya tanpa teks terjemahan?" Pikiran itu menjadi titik awal keputusanku untuk belajar bahasa Korea.
Sebagai seorang ARMY, aku memanfaatkan lagu-lagu BTS sebagai bahan belajar. Aku mencetak lirik lagu mereka dalam bahasa Korea dan mencoba menerjemahkannya sendiri. Lagu seperti Mikrokosmos menjadi salah satu favoritku karena liriknya yang puitis. Aku sering memutar lagu itu sambil membaca liriknya, mencoba memahami setiap kata. Meski terkadang frustrasi karena banyak kosa kata baru, semangatku tidak pernah surut.
Selain lagu, aku juga menonton berbagai konten BTS di YouTube BangtanTV, seperti episode Run BTS dan Bangtan Bomb. Aku mulai menonton dengan teks bahasa Indonesia, kemudian aku mencoba menonton dengan teks bahasa Korea. Awalnya sulit, tapi perlahan aku mulai mengenali pola dan frasa yang sering mereka gunakan. Misalnya, aku belajar frasa seperti (yeoleum-eun jamkkanbakk-e kkeutnayo) yang berarti musim panas berakhir begitu cepat, dari salah satu episode mereka yang berbicara tentang perubahan musim.
Salah satu momen paling membanggakan adalah ketika aku berhasil menulis surat singkat dalam bahasa Korea untuk BTS. Aku menghabiskan waktu berhari-hari menyusun kata-kata sederhana seperti, . (bangawoss-eoyo. neomu gamsahaeyo) yang artinya Senang bertemu dengan kalian. Terima kasih banyak. Surat itu mungkin sederhana dan penuh kesalahan tata bahasa, tapi aku merasa bahagia bisa mengungkapkan perasaanku.
Selain melalui lagu-lagu BTS dan variety show mereka, menonton drama Korea juga menjadi bagian penting dalam belajarku. Aku mulai menonton drama favoritku seperti Goblin dan Crash Landing on You tanpa teks terjemahan. Awalnya, aku hanya memahami sebagian kecil dialog, tetapi itu memotivasi aku untuk terus belajar. Aku sering mencatat frasa atau kata-kata baru yang kudengar, lalu mencarinya di kamus. Dari drama, aku juga belajar banyak tentang budaya Korea, seperti bagaimana cara berbicara yang sopan kepada orang yang lebih tua.
Namun, perjalanan ini tidak selalu mudah. Ada saat-saat di mana aku merasa frustasi karena sulit mengingat kosa kata atau memahami tata bahasa yang rumit. Kadang-kadang, aku merasa tidak ada kemajuan dan ingin menyerah. Tapi setiap kali mendengar lagu BTS atau menonton drama favoritku, semangatku kembali. Aku menyadari bahwa belajar bahasa adalah perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran.
Perjalanan belajar bahasa Korea telah membuka pintu ke dunia baru yang penuh makna. Aku tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga memahami budaya dan nilai-nilai yang ada di baliknya. Sebagai seorang ARMY, aku merasa lebih dekat dengan BTS karena bisa memahami pesan mereka dengan lebih mendalam. Sebagai penggemar K-Drama, aku bisa menikmati cerita tanpa hambatan bahasa.