Lihat ke Halaman Asli

Ninin Rahayu Sari

https://nininmenulis.com

Museum MACAN Hadirkan Pameran Present Continuous, Sekarang Seterusnya

Diperbarui: 8 September 2021   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Flyer Museum MACAN: Present Continuous / Sekarang Seterusnya (Foto: Dok. Museum MACAN)

Seperti yang kita tahu, Museum MACAN, Museum Seni Modern dan Kontemporer Nusantara sebuah museum seni rupa di Jakarta, yang memberikan akses publik untuk menikmati  berbagai koleksi seni modern dan kontemporer secara signifikan dan berkembang dari Indonesia juga seluruh dunia. Museum ini rutin memiliki program pameran.

Saat ini Museum MACAN sedang memulai kolaborasi baru proyek seni kontemporer bertajuk 'Present Continuous', yang menghadirkan seniman dan artistik masyarakat secara bersama-sama, dari seluruh Indonesia. Dimulai sebagai reaksi terhadap pandemi COVID-19 di Indonesia, kemudian dikembangkan melalui kerjasama antara organisasi seni dan biennale seni kontemporer dibeberapa daerah di Indonesia. Present Continuous / Sekarang Seterusnya bekerjasama dengan lima organisasi seni: Biennale Jogja, Indeks, Jatiwangi Art Factory, LOKA dan Makassar Biennale.

"Pandemi COVID-19 mengharuskan kita membayangkan cara baru untuk menghubungkan seniman dan penonton, serta berpikir secara berbeda tentang penelitian dan kolaborasi. Masalah ini justru membentuk cara baru dalam berkreativitas, kolaborasi, dan dukungan, khususnya di Indonesia, di mana akses teknologi dan geografi menjadi hambatan. Kolaborasi organisasi seperti Present Continuous / Sekarang Seterusnya adalah salah satu cara untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Saya senang bahwa para seniman dan seni masyarakat mampu menyajikan perspektif yang berbeda tentang isu-isu budaya lokal melalui karya seni," ujar Aaron Seeto, Direktur, Museum MACAN dan direktur proyek Present Continuous / Sekarang Seterusnya.

Present Continuous / Sekarang Seterusnya merupakan inisiatif dari Museum MACAN dan didukung oleh Project Eleven (Melbourne, Australia) juga Julian & Cahaya Juwadi. Dengan dukungan program dari Mitra Program Virtual Museum. Pameran ini juga telah menunjuk empat seniman untuk mengembangkan karyanya dalam pameran, serta didukung lima kurator seniman lokal. Keempat seniman dan dua kolektif seni tersebut ialah: Arifa Safura & DJ Rencong (Banda Aceh), Mira Rizki (Bandung), Muhlis Lugis (Makassar), Kolektif Udeido (Jayapura), dan Unit Pelaksana Terakota Daerah (Majalengka).

Sedangkan kelima kurator yang ditunjuk, mereka adalah Anwar Jimpe Rachman, Arie Syarifuddin, Elia Nurvista, Putra Hidayatullah, dan Rizki Lazuardi bersama tim kuratorial Museum MACAN akan mengajak penonton untuk belajar lebih dalam tentang seniman dan isu budaya lokal yang berdampak komunitas di seluruh negeri.

Anwar Jimpe Rachman, co-kurator, mengatakan, "Saya telah memilih seniman Muhlis Lugis yang memiliki pendekatan yang menarik untuk pencetakan potongan kayu, metode yang tidak sering diterapkan oleh artis Makassar lainnya. Karyanya kaya dan sangat detail dan sangat dipengaruhi oleh Selatan Cerita rakyat Sulawesi, diperkaya dengan mitos dan bentang alam yang erat kaitannya dengan Wallacea Line, perhatian utama di Makassar Biennale."

Seni kontemporer Present Continuous / Sekarang Seterusnya akan diluncurkan pada 16 September 2021 nanti, dengan diskusi panel bersama para kurator sebelum pameran dibuka untuk umum mulai pada 18 Desember - 15 Mei 2022. Selama pameran Present Continuous / Sekarang Seterusnya, Museum MACAN menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan yang ketat.

Dirancang sebagai platform untuk menyuarakan komunitas artistik dalam konteks geografis yang luas, proyek ini akan menghubungkan seniman dan komunitas mereka melalui pilihan pengalaman yang lebih luas seperti program pembicaraan, presentasi, dan diskusi kelompok online. Berbagai aktivasi digital terintegrasi, dan panduan virtual akan disajikan selama pameran bagi mereka yang tidak dapat mengunjungi museum MACAN.

Proyek Present Continuous / Sekarang Seterusnya akan memperkaya program seni kontemporer di seluruh tanah air dan nantinya karya kolaboratif ini juga akan muncul di pameran dan biennale lainnya untuk skala yang lebih luas guna menampung ide-ide seniman dan karya mereka, terutama ketika aktivitas seni dibatasi oleh pandemi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline