Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 170 judul.

Tidur dengan Pareman

Diperbarui: 4 Desember 2024   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tidur dengan Pareman
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Ketika melihat tayangan karnaval, tetiba ingatanku melayang pada setengah abad silam. Saat itu aku duduk di bangku kelas satu SPG (Sekolah Pendidikan Guru). Bersama teman-teman lain, saat tujuh belasan, aku mengikuti karnaval dengan mengenakan baju adat sebagai putri Bali.

Berjalan sepanjang entah berapa kilometer sejak siang, sore, hingga petang sekitar tiga jam tentu saja membuat badan lelah sekali. Apalagi menggunakan selop high heel yang lumayan berat.

Karena capek, ketika sudah selesai penilaian dan hari mulai gelap, guru pendamping menyarankan agar para gadis yang menggunakan alas spesial diminta nyeker saja. Tanpa alas kaki. Apalagi, jalanan sudah tidak sepanas siang tadi. Sementara, sekian pasang selop dengan tumit tinggi itu dibawa seseorang dengan bersepeda motor.

Setelah berhasil mengikuti gerak jalan dan karnaval tingkat kabupaten di kota kabupaten, esok harinya guru bertanya-tanya tentang kesan para peserta.

"Bagaimana kamu, Nin? Capek, nggak?"

"Sangat, Bu! Tapi saya bisa mengatasinya," jawabku meyakinkan.

Sementara, teman-teman lain mulai berdatangan merubung kami berdua.

"Bagaimana caramu mengatasinya?" tanya Bu Ismiati lebih jauh.

"Saya tidur dengan pareman, Bu!"

Tetiba salah seorang teman lelaki kami meradang dengan menjawab tegas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline