Soneta: Pengertian dan Beberapa Contohnya
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
Hampir seabad sejak angkatan Pujangga Baru dalam dunia sastra di tanah air, soneta menduduki fungsi penting dan sangat disukai. Mohamad Yamin, Rustam Effendi, Sanusi Pane, dan beberapa sastrawan gaek lain telah menginspirasi dunia dengan karyanya: soneta!
Penulis mencoba berkreasi dengan ATM, amati, tiru, dan modifikasi karya sastrawan tersebut ke dalam karya tulisnya. Tetap berpedoman pada jumlah baris, bait, dan rumus rima yang diteladankan, penulis menjelajah genre ini dengan harapan semoga menginspirasi.
Pengertian
Soneta adalah jenis puisi baru yang terdiri atas empat belas baris dengan skema rima tetap. Kata soneta berasal dari frase Occitan Lama yang berarti 'lagu kecil'. Dalam pendapat lain, nama soneta diambil dari Sonetto yang berarti 'sedikit suara atau lagu'. Hingga kini soneta sebagai bentuk puisi klasik, telah diadopsi di seluruh dunia, populer, dan tetap dalam ciri khas meski telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Oh, iya ... jumlah baris keseluruhan soneta adalah 14 baris, terbagi ke dalam 4 bait dengan jumlah baris per bait menggunakan rumus 4433. Jika dirasa kurang, bisa ditambah dengan ekor (tambahan) soneta sekitar satu atau dua bait. Bisa terdiri atas 4 atau 3 baris.
Dua bait pertama yang terdiri atas masing-masing 4 baris, sebagaimana pantun, seolah-olah sebagai sampiran yang menceritakan pengantar sebelum memasuki masalah. Sementara isi soneta berada pada bagian 2 bait terakhir yang masing-masing berisi 3 baris.
Rumus rima akhir masing-masing baris yang terdiri dari 4433 tersebut, biasanya abab, cdcd, eef, eeg. Rumus rima akhir ini bisa dimodifikasi sedemikian rupa.
Agar lebih jelas, bisa dicermati contoh-contoh berikut.
Contoh-contoh
Contoh soneta dari karya sastrawan Indonesia dengan rumus rima akhir pada setiap baris