Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Kumbang dan Kupu-Kupu

Diperbarui: 30 Agustus 2024   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kumbang dan Kupu-kupu
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu


Seekor kupu-kupu cantik terbang melintasi taman bunga. Di tempat itu banyak sekali bunga bermekaran dengan aroma madu menggiurkan. Maka kupu-kupu pun terbang mengitari sambil mencari-cari kuntum bunga yang siap dihinggapinya.
Tiba-tiba seekor kumbang jantan hampir saja menabraknya. Terkejut, marah, dan kesal, kupu-kupu pun menghardik si kumbang.


"Haiii ... Dasar Kumbang jelek nggak tau tatakrama!" teriaknya kesal.


"Apa katamu?" Kumbang berteriak sambil bermanuver di dekatnya.


"Kamu! Kumbang jelek nggak tahu aturan tatakrama!"


"Kalau tahu aku mau lewat, minggir dong! Salah sendiri!" sergah Kumbang pula.


"Nah, ... kamu yang harusnya minggir. Kan kamu tahu aku di sini sejak tadi. Kamu emang sengaja, ya!" Kupu-kupu membelalak sambil berkacak pinggang.


"Iya! Lalu kenapa kalau aku sengaja!"


"Wuihhh ... dasar binatang preman!" hardik Kupu-kupu.


"Kamu tuh yang sombong! Lupa apa dulu asalmu bagaimana?" balas Kumbang tak kalah emosi.


"Apa? Yang salah siapa coba? Kenapa kamu yang bilang aku sombong!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline