Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Nasihat Bijak

Diperbarui: 21 Agustus 2024   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nasihat Bijak
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Pagi itu si Teko nggruguh. Bahasa Jawa ini kalau diterjemahkan artinya merasa tubuhnya berada di dalam kelemahan luar biasa. Dia bergumam tidak beraturan, berkeluh berkepanjangan. Berkomat-kamit dengan bibir bergeletaran.

"Huhuhuuu ...,"  keluhnya dengan irama bergelombang gemetaran.

"Ha, kamu kenapa Teko?" tanya Mug, si cangkir besar, yang berada di sebelahnya.

  Sambil mengatup netra, dia menjawab, "Ba-badankuuu ...,"

"Kenapa dengan badanmu?" selidik Mug peduli.

"Ntah ... aku mau mati rasanya!"

"Hust! Sok tahu! Jangan mengigau, kamu!" bentak piring kecil yang biasa digunakan si Tuan untuk mendinginkan minuman.

"Huu ... huuu, kamu enggak tahu sih, betapa sakitnya tubuhku!" tandas Teko sewot.

"Kamu itu jangan melebih-lebihkan! Hal-hal kecil bisa ditanggulangi dengan bersyukur. Bernyanyilah, pasti rasa sakitmu akan teralihkan!" usul piring kecil serius.

"Huuuu bagaimana aku mau bernyanyi? Bersenandung saja pasti suaraku fals!" keluhnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline